JEPARA – Tugu Macan Kurung yang terletak di depan Terminal Gedangan, Welahan, tahun ini dipastikan berlanjut. Setelah sekitar dua tahun tak tersentuh pembangunan dan perawatan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Jepara menganggarkan Rp 500 juta untuk lanjutan pembangunan tugu tersebut. Saat ini sudah memasuki proses lelang.
Kepala DPUPR Jepara Ary Bachtiar menjelaskan dari anggaran tersebut pembangunan tugu itu diproyeksikan rampung tahun ini. Setelah pembangunannya terhenti dalam dua tahun kemarin karena ketiadaan anggaran. Padahal, tugu tersebut awal dibangunnya sejak 2016 lalu.
Dengan anggaran sebesar itu, rencananya ada beberapa objek yang jadi sasaran pembangunan. Meliputi, finishing tugu. ”Ngecat semuanya. Pembuatan talut tepi, paving, pemasangan pagar BRC tepi, pemasangan lampu sorot, pemasangan huruf timbul menyala bertuliskan “KABUPATEN JEPARA”, dan pemasangan tolo-tolo bentuk orang natah dari alumunium,” terang Ary Bachtiar kemarin.
Rekam jejak pembangunan tugu tersebut pertama dilakukan pada 2016 dengan anggaran Rp 1,6 miliar. Dilanjutkan tahun berikutnya dengan anggaran Rp 2,8 miliar. Setelah itu tidak ada lagi penataan lanjutan. Baru dilanjutkan lagi akhir 2019 yang hanya berupa pemasangan paving. Tahun 2020 dan 2021 pembangunannya kembali terhenti. Bahkan, dua tahun itu tak ada perawatan sama sekali.
Dari pantauan di lapangan kemarin, cat pada bangunan itu memudar. Bangunan bahkan ditumbuhi rumput liar dan semak-semak. Bahkan semak-semak belukarnya telah menutupi seluruh lahan kompleks tugu. Hanya bangunan inti saja yang terlihat. Yaitu patung macan kurung dan patung alat pahat. (rom/war)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom
JEPARA – Tugu Macan Kurung yang terletak di depan Terminal Gedangan, Welahan, tahun ini dipastikan berlanjut. Setelah sekitar dua tahun tak tersentuh pembangunan dan perawatan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Jepara menganggarkan Rp 500 juta untuk lanjutan pembangunan tugu tersebut. Saat ini sudah memasuki proses lelang.
Kepala DPUPR Jepara Ary Bachtiar menjelaskan dari anggaran tersebut pembangunan tugu itu diproyeksikan rampung tahun ini. Setelah pembangunannya terhenti dalam dua tahun kemarin karena ketiadaan anggaran. Padahal, tugu tersebut awal dibangunnya sejak 2016 lalu.
Dengan anggaran sebesar itu, rencananya ada beberapa objek yang jadi sasaran pembangunan. Meliputi, finishing tugu. ”Ngecat semuanya. Pembuatan talut tepi, paving, pemasangan pagar BRC tepi, pemasangan lampu sorot, pemasangan huruf timbul menyala bertuliskan “KABUPATEN JEPARA”, dan pemasangan tolo-tolo bentuk orang natah dari alumunium,” terang Ary Bachtiar kemarin.
Rekam jejak pembangunan tugu tersebut pertama dilakukan pada 2016 dengan anggaran Rp 1,6 miliar. Dilanjutkan tahun berikutnya dengan anggaran Rp 2,8 miliar. Setelah itu tidak ada lagi penataan lanjutan. Baru dilanjutkan lagi akhir 2019 yang hanya berupa pemasangan paving. Tahun 2020 dan 2021 pembangunannya kembali terhenti. Bahkan, dua tahun itu tak ada perawatan sama sekali.
Dari pantauan di lapangan kemarin, cat pada bangunan itu memudar. Bangunan bahkan ditumbuhi rumput liar dan semak-semak. Bahkan semak-semak belukarnya telah menutupi seluruh lahan kompleks tugu. Hanya bangunan inti saja yang terlihat. Yaitu patung macan kurung dan patung alat pahat. (rom/war)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom