JEPARA – Sejumlah representasi dari kelompok perserikatan bangsa-bangsa (PBB) berkunjung ke Museum Kartini kemarin. Kelompok yang mewakili UN Women dan United Nations Population Fund (UNFPA) itu datang untuk belajar kisah perjuangan Raden Ajeng Kartini.
Anjali Sen, perwakilan UNFPA Indonesia datang bersama perwakilan UN Women dan rombongan yang datang ke Jepara. Rombongan PBB tersebut diketahui juga hadir dalam rangkaian kegiatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II yang sedang berlangsung di Bangsri. Anjali Sen diketahui juga menjadi pembicara dalam paralel workshop dalam KUPI II saat berlangsung di UIN Semarang.
Kasi Sejarah dan Purbakala Lia Supardanik pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara menjelaskan tamu-tamu tersebut datang untuk memelajari sejarah RA Kartini. Faiz, yang juga menjadi pemandu museum mengatakan kunjungan ke museum tersebut cukup mengesankan. “Good place,” kata Faiz menirukan apa yang disampaikan perwakilan PBB.
Faiz yang ikut memandu menjelaskan, perwakilan tersebut sempat menanyakan perihal Ngasirah, ibu Kartini yang bisa menikahi Sosroningrat seseorang dengan status priyayi. “Memang kan itu dipertanyakan, dan Ngasirah dianggap sebagai kembang desa saat itu,” jelasnya.
Ia mengaku kunjungan PBB ini menjadi kali pertama. Meski begitu, ia tak heran karena museum kerap dikunjungi tokoh-tokoh kenamaan. Tak hanya di Indonesia, namun juga dunia. (nib/war)
Reporter: Nibros Hassani
JEPARA – Sejumlah representasi dari kelompok perserikatan bangsa-bangsa (PBB) berkunjung ke Museum Kartini kemarin. Kelompok yang mewakili UN Women dan United Nations Population Fund (UNFPA) itu datang untuk belajar kisah perjuangan Raden Ajeng Kartini.
Anjali Sen, perwakilan UNFPA Indonesia datang bersama perwakilan UN Women dan rombongan yang datang ke Jepara. Rombongan PBB tersebut diketahui juga hadir dalam rangkaian kegiatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II yang sedang berlangsung di Bangsri. Anjali Sen diketahui juga menjadi pembicara dalam paralel workshop dalam KUPI II saat berlangsung di UIN Semarang.
Kasi Sejarah dan Purbakala Lia Supardanik pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara menjelaskan tamu-tamu tersebut datang untuk memelajari sejarah RA Kartini. Faiz, yang juga menjadi pemandu museum mengatakan kunjungan ke museum tersebut cukup mengesankan. “Good place,” kata Faiz menirukan apa yang disampaikan perwakilan PBB.
Faiz yang ikut memandu menjelaskan, perwakilan tersebut sempat menanyakan perihal Ngasirah, ibu Kartini yang bisa menikahi Sosroningrat seseorang dengan status priyayi. “Memang kan itu dipertanyakan, dan Ngasirah dianggap sebagai kembang desa saat itu,” jelasnya.
Ia mengaku kunjungan PBB ini menjadi kali pertama. Meski begitu, ia tak heran karena museum kerap dikunjungi tokoh-tokoh kenamaan. Tak hanya di Indonesia, namun juga dunia. (nib/war)
Reporter: Nibros Hassani