JEPARA – 14 gunungan tumpeng berisikan hasil bumi dikirab keliling Desa Sowan Lor, Kecamatan Kedung, Kamis (25/5). Ribuan warga memadati arak-arakan sejauh dua kilometer tersebut. Tak hanya warga dewasa, namun anak-anak ikut berpartisipasi.
14 gunungan tumpeng tersebut berasal dari 14 RT yang turut serta. Sedekah bumi dilaksanakan lagi setelah sempat off karena pandemi. Sedekah bumi dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang berlimpah yang diberikan pada tahun ini. Selain itu, harapannya bisa menguatkan kerja sama dan solidaritas sesama masyarakat.
Para peserta yang ikut arak-arakan mengenakan seragam khas RT masing-masing. Ada juga yang mengenakan seragam adat khas daerah dan kostum unik. Sementara, gunungan tumpeng yang diarak tingginya mencapai dua meter. Berisikan sayur hijau, jagung, wortel, dan buah-buahan. Gunungan tumpeng juga diisi dengan makanan khas daerah. Gunungan tumpeng diarak menuju Balai Desa. Saat tiba di depan Balai Desa, gunungan akan diperebutkan masyarakat untuk dibawa ke rumah masing-masing.
Sebelum arak-arakan dimulai, warga juga membawa bungkusan sembako untuk dibawa ke Balai Desa. Acara ini disebut selametan. Bingkisan yang dibawa akan ditukar dengan bingkisan dengan milik lainnya yang sudah terkumpul.
Mashadi, salah satu peserta kirab ini merasa antusias dengan sedekah bumi yang digelar. “Ini termasuk bentuk rasa syukur kita. Nanti gunungannya dibagikan ke orang-orang. Pesertanya pasti ratusan ya. Kalau yang datang bisa seribu lebih,” jelasnya.
Selain sedekah bumi, acara juga dimulai dengan tahtiman Al-Qur’an, Napak tilas sejarah desa, serta pagelaran wayang kulit. (nib)
Reporter: Nibros Hassani
JEPARA – 14 gunungan tumpeng berisikan hasil bumi dikirab keliling Desa Sowan Lor, Kecamatan Kedung, Kamis (25/5). Ribuan warga memadati arak-arakan sejauh dua kilometer tersebut. Tak hanya warga dewasa, namun anak-anak ikut berpartisipasi.
14 gunungan tumpeng tersebut berasal dari 14 RT yang turut serta. Sedekah bumi dilaksanakan lagi setelah sempat off karena pandemi. Sedekah bumi dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang berlimpah yang diberikan pada tahun ini. Selain itu, harapannya bisa menguatkan kerja sama dan solidaritas sesama masyarakat.
Para peserta yang ikut arak-arakan mengenakan seragam khas RT masing-masing. Ada juga yang mengenakan seragam adat khas daerah dan kostum unik. Sementara, gunungan tumpeng yang diarak tingginya mencapai dua meter. Berisikan sayur hijau, jagung, wortel, dan buah-buahan. Gunungan tumpeng juga diisi dengan makanan khas daerah. Gunungan tumpeng diarak menuju Balai Desa. Saat tiba di depan Balai Desa, gunungan akan diperebutkan masyarakat untuk dibawa ke rumah masing-masing.
Sebelum arak-arakan dimulai, warga juga membawa bungkusan sembako untuk dibawa ke Balai Desa. Acara ini disebut selametan. Bingkisan yang dibawa akan ditukar dengan bingkisan dengan milik lainnya yang sudah terkumpul.
Mashadi, salah satu peserta kirab ini merasa antusias dengan sedekah bumi yang digelar. “Ini termasuk bentuk rasa syukur kita. Nanti gunungannya dibagikan ke orang-orang. Pesertanya pasti ratusan ya. Kalau yang datang bisa seribu lebih,” jelasnya.
Selain sedekah bumi, acara juga dimulai dengan tahtiman Al-Qur’an, Napak tilas sejarah desa, serta pagelaran wayang kulit. (nib)
Reporter: Nibros Hassani