JEPARA – Jawa Pos Radar Kudus Biro Jepara bersama PD Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Jepara resmi mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) kemarin. Kegiatan tercatat di Muri dengan nomor regristasi ke 10.962: Kegiatan Festival Kolase Orang Tua dan Anak dengan Media Koran di Pantai Kartini Jepara diikuti 8.910 pasang orang tua dan anak.
Dari pantauan di lapangan, pada event ini, para peserta sudah mulai berdatangan ke kompleks Pantai Kartini sejak pukul 06.00. Padahal, acara tersebut dimulai sekitar pukul 07.30. Para peserta yang berduyun-duyun datang itu, langsung mencari tempat di tiap sudut Pantai Kartini. Anak-anak usia dini yang terdiri dari kategori RA kelompok A dan RA kelompok B itu, sangat antusias mengikuti acara tersebut.
Direktur Jawa Pos Radar Kudus Baehaqi dalam sambutannya mengatakan, kerja sama antara Jawa Pos Radar Kudus dengan PD IGRA Jepara dalam pemecahan Rekor Muri sudah pernah dilakukan sebelumnya. Tepatnya pada 2019. Kala itu, kegiatannya mewarnai dengan media koran oleh anak terbanyak. Jumlahnya mencapai 10.170 anak.
Kali ini, yang diusung adalah kolase dengan media koran. Dengan melibatkan orang tua sebagai peserta. Itu dimaksudkan agar kedekatan emosional orang tua dan buah hatinya dapat terjalin dengan baik.
Kolase merupakan bagian dari aktivitas pembelajaran yang biasa dilakukan siswa di jenjang pendidikan anak usia dini. ”Kolase sangat penting untuk anak-anak dalam meningkatkan daya imajinasi, olah pikir, dan dapat menjadi media anak mengekspresikan diri serta imajinasinya. Sehingga suatu dewasa nanti jadi manusia hebat,” ujar Baehaqi.

Sementara motif kolase yang diwarnai itu, mengangkat tema RA Kartini dalam balutan seni ukir. Itu ditujukan sebagai media pengenalan pahlawan emansipasi wanita dan potensi kerajinan ukir kepada anak.
Untuk itu, bahan kolasenya dari serbuk gergaji kayu yang sudah dibawa masing-masing peserta. Sebagai upaya pemanfaatan limbah mebel di Kabupaten Jepara.
Sementara itu, Ketua PD IGRA Jepara Siti Muzariah menuturkan, kegiatan ini juga menyambut penerapan Kurikulum Merdeka bagi siswa RA. Guru dituntut punya ide, gagasan, dan kreativitas untuk memanfaatkan kearifan lokal.
Prosesi pemecahan Rekor Muri itu, turut dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta. Dirinya pula yang secara resmi membuka festival ini. Adanya festival kolase yang bisa memecahkan Rekor Muri itu, turut dia presiasi. Selain mencatat rekor, festival itu juga membangun kreativitas, imajinasi, serta kedekatan anak dengan orang tua. ”Semoga pemecahan Rekor Muri ini, juga menginspirasi untuk memecahkan rekor-rekor selanjutnya di Kabupaten Jepara,” katanya.
Edy berharap, pemecahan rekor Muri ini juga menginspirasi untuk memecahkan rekor-rekor selanjutnya di Kota Ukir. ”Semoga bisa menjadi inspirasi untuk pemecahan rekor Muri selanjutnya di Jepara,” harapnya. (rom/lin)