JEPARA – Pesisir Pantai Utara (Pantura) dalam kurun waktu empat hari terakhir dilanda banjir rob di beberapa titik. Termasuk di Kabupaten Jepara. Bahkan, Senin (23/5) lalu air rob hingga menggenangi kawasan permukiman dan pertanian di beberapa wilayah. Ancaman rob tersebut diprediksi masih akan berlangsung hingga awal bulan depan.
Dari keterangan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto, penyebab utama banjir di kawasan pesisir tersebut karena air laut pasang. ”Secara ketinggian, sama dengan yang terjadi sebelum-sebelumnya. Namun, daerah terdampak semakin luas, karena memang hampir seluruh pantai utara terdampak,” terangnya.
Saat ini, pihaknya mengupayakan agar senantiasa memperingatkan masyarakat agar waspada. Banjir rob tersebut terjadi hanya saat air laut pasang. Dari pantauan di lapangan kemarin, air laut mulai menggenangi beberapa tepian ruas jalan dari dalam saluran air sekitar pukul 11.00. Semakin siang, ketinggian air kian meningkat. Dan mulai surut kembali sekitar pukul 16.30.
Rob terparah terjadi Senin (23/5) lalu. Dari data yang diperoleh dari BPBD Jepara, ada delapan wilayah yang terendam rob. Saat ini kondisinya sudah surut. Ada sekitar 500 rumah yang terdampak luapan air laut tersebut. Selain merendam permukiman, di Banyumanis, Donorojo, air rob juga merendam lahan pertanian jagung milik warga seluas 1,4 hektare, sehingga tanamannya rusak. (rom/lin)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom
JEPARA – Pesisir Pantai Utara (Pantura) dalam kurun waktu empat hari terakhir dilanda banjir rob di beberapa titik. Termasuk di Kabupaten Jepara. Bahkan, Senin (23/5) lalu air rob hingga menggenangi kawasan permukiman dan pertanian di beberapa wilayah. Ancaman rob tersebut diprediksi masih akan berlangsung hingga awal bulan depan.
Dari keterangan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto, penyebab utama banjir di kawasan pesisir tersebut karena air laut pasang. ”Secara ketinggian, sama dengan yang terjadi sebelum-sebelumnya. Namun, daerah terdampak semakin luas, karena memang hampir seluruh pantai utara terdampak,” terangnya.
Saat ini, pihaknya mengupayakan agar senantiasa memperingatkan masyarakat agar waspada. Banjir rob tersebut terjadi hanya saat air laut pasang. Dari pantauan di lapangan kemarin, air laut mulai menggenangi beberapa tepian ruas jalan dari dalam saluran air sekitar pukul 11.00. Semakin siang, ketinggian air kian meningkat. Dan mulai surut kembali sekitar pukul 16.30.
Rob terparah terjadi Senin (23/5) lalu. Dari data yang diperoleh dari BPBD Jepara, ada delapan wilayah yang terendam rob. Saat ini kondisinya sudah surut. Ada sekitar 500 rumah yang terdampak luapan air laut tersebut. Selain merendam permukiman, di Banyumanis, Donorojo, air rob juga merendam lahan pertanian jagung milik warga seluas 1,4 hektare, sehingga tanamannya rusak. (rom/lin)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom