Pertanyaan:
Assalamuálaikum. Berkaitan niat puasa Ramadan, mengapa harus dilakukan pada malam hari sebelum melaksanakan puasa pada keesokan harinya, bagaimana jika lupa berniat pada malam hari?
Jawaban:
Waalaikumusslam Wr. Wb. Niat berpuasa memang agak berbeda dengan jenis-jenis ibadah lain yang niatnya dilakukan pada awal atau beriringan dengan pelaksanaan suatu ibadah, seperti shalat. Niat puasa Ramadan biasanya dilakukan setelah salat tarawih. Para ahli fiqih berpendapat bahwa hal itu karena sulitnya melaksanakan niat bersamaan dengan permulaan waktu ibadah puasa. Selain itu, niat pada malam hari juga berguna untuk menghindarkan seseorang agar tidak lupa untuk menyatakan niat yang menjadi salah satu rukun ibadah puasa.
Para ahli fiqih menyatakan bahwa niat puasa wajib dilakukan pada setiap malam selama bulan Ramadan, sehingga puasa seseorang menjadi tidak sah jika tidak melaksanakan niat pada malam harinya. Akan tetapi, ada sebagian ahli fiqih yang berpendapat bahwa untuk menghindari kemungkinan lupa, niat berpuasa dapat dilakukan sekali untuk mewakili keseluruhan ibadah puasa pada bulan Ramadan tersebut. Para ahli fiqih juga berpendapat bahwa jika seseorang melaksanakan sahur, namun lupa berniat untuk berpuasa, maka puasanya tetap sah karena dengan malaksanakan aktivitas sahur pada dasarnya seseorang itu bermaksud atau memiliki tujuan yang terbesit untuk berpuasa pada keesokan harinya.
Muhammad Nashrul Haqqi, S.Th.I., M.Hum.; Dosen Tetap Prodi KPI & Kepala Layanan International Unisnu Jepara