JEPARA – Pasar Kalinyamatan yang sempat molor pembangunannya, mulai bisa digunakan tahun depan. Pembangunan sudah rampung 100 persen. Meski begitu, saat ini masih menunggu tahap penyelesaian sisa-sisa material dan bagian yang kurang rapi.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Kudus, terdapat empat pekerja yang berada di lokasi. Di depan, tampak dua pekerja memindahkan material ke belakang pasar. Satu tukang membawa besi keluar bangunan. Sementara satu lainnya merapikan lantai bangunan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara Eriza Rudi Yulianto melalui Kabid Pengelolaan Pasar dan Pedagang Kaki Lima Himawan menerangkan pihaknya telah mengusahakan lebih cepat pembangunan pasar tersebut. “Kita ingin tahun depan sudah bisa dipakai, Januari atau Februari,” jelasnya.
Ia mengakui terdapat keterlambatan pengiriman material. Seperti pada pemberitaan sebelumnya (11/12), pihaknya telah mengundang penyedia jasa dan memberi teguran, termasuk pemberian denda.
Pihaknya juga menjelaskan tidak ada penarikan uang bagi pedagang yang ingin menempati kios. “Hanya ada retribusi harian dan kebersihan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Soleh, Kepala Pasar Kalinyamatan mengakui memang sempat ada keterlambatan. “Harusnya 30 November,” katanya.
Terkait renovasi ia sempat mengusulkan bangunan bisa ditinggikan. Hal itu untuk mencegah banjir. “Itu dari depan memang terlihat tinggi, kami yang mengusulkan,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan ada 54 pedagang yang akan menempati pasar rakyat tersebut. Kios bagian depan akan diisi pedagang kuliner. Di area belakang untuk pedagang burung dan penggilingan tepung. “Lainnya ada konveksi dan toko emas, “ terangnya.
Saat proses relokasi pihaknya juga tidak mengalami kendala yang berarti. “Kita menyediakan tempat relokasi apa adanya. Kalau sudah jadi nanti akan langsung kami kondisikan,” ungkapnya.
Sholeh menambahkan, renovasi itu disebabkan bangunan sudah tidak layak. Selain itu, juga tidak ada akses jalan di bagian belakang. Sehingga perlu diperbaiki. (nib/war)