26.1 C
Kudus
Sunday, May 28, 2023

Jelang Hari Nyepi 1945 Saka, Umat Hindu di Jepara Gelar Upacara Melasti

JEPARA – Jelang hari raya Nyepi tahun 1945 Saka, umat Hindu Kabupaten Jepara dan sekitarnya menggelar upacara Melasti. Upacara bermakna pembersihan dari penderitaan dan keterikatan dunia.

Sekitar 250 warga Hindu berkumpul di Pantai Tirta Samudera Bandengan sejak pukul 08.00. Tak hanya orang dewasa, anak-anak dari umat Hindu juga hadir. Semuanya mengenakan baju adat putih dan ikat kepala khas Hindu.

Dari lokasi parkir ke tenda perayaan, beberapa persembahan diarak. Persembahan itu berupa gunungan buah, sayur, hingga ayam hidup.


Adi Supaeno, pemangku Umat Hindu mengatakan Melasti  artinya mencari air untuk pembersihan. Selama ini, dalam sastra air dikenal memiliki kekuatan menyucikan. Dengan air, umat Hindu menyucikan diri dari seluruh penyakit dan penderitaan, keterikatan pada dunia, dan rasa benci. Upacara ini biasa dilakukan jelang hari raya Nyepi.

“Ada sedekah bumi juga artinya kita bersyukur juga kepada dewa. Umat Hindu kali ini yang datang tidak dari Jepara, ada juga Pati, Rembang, Blora,” jelas Adi.

Baca Juga :  Revisi RTRW Jepara Mulai Dibahas Bulan Depan, Ini Alasannya

Meski diadakan saat akhir pekan di pantai, acara berlangsung lancar. Para wisatawan yang juga berlibur di pantai tidak mengganggu dan terganggu ibadah para umat Hindu.

Sebelum persembahan diarak, umat Hindu mendengarkan nasihat ibadah dan merapal doa-doa. Selanjutnya, semua diberi percikan air suci yang telah didoakan bersama. Lalu, persembahan dilarung ke tengah laut oleh sebagian perwakilan pura menggunakan kapal.

Totok, salah satu umat Hindu mengatakan upacara kali ini lebih ramai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saat pandemi, karena pembatasan yang datang lebih sedikit. Sementara itu, ada sekitar 3.000 umat Hindu di Jepara. Ada yang sebagian merayakan di kampung asal Bali, ada juga yang merayakan di luar daerah. (nib/him)

JEPARA – Jelang hari raya Nyepi tahun 1945 Saka, umat Hindu Kabupaten Jepara dan sekitarnya menggelar upacara Melasti. Upacara bermakna pembersihan dari penderitaan dan keterikatan dunia.

Sekitar 250 warga Hindu berkumpul di Pantai Tirta Samudera Bandengan sejak pukul 08.00. Tak hanya orang dewasa, anak-anak dari umat Hindu juga hadir. Semuanya mengenakan baju adat putih dan ikat kepala khas Hindu.

Dari lokasi parkir ke tenda perayaan, beberapa persembahan diarak. Persembahan itu berupa gunungan buah, sayur, hingga ayam hidup.

Adi Supaeno, pemangku Umat Hindu mengatakan Melasti  artinya mencari air untuk pembersihan. Selama ini, dalam sastra air dikenal memiliki kekuatan menyucikan. Dengan air, umat Hindu menyucikan diri dari seluruh penyakit dan penderitaan, keterikatan pada dunia, dan rasa benci. Upacara ini biasa dilakukan jelang hari raya Nyepi.

“Ada sedekah bumi juga artinya kita bersyukur juga kepada dewa. Umat Hindu kali ini yang datang tidak dari Jepara, ada juga Pati, Rembang, Blora,” jelas Adi.

Baca Juga :  Pesan Bupati: Ayo Warga Jepara Bangkit dari Pandemi Covid-19

Meski diadakan saat akhir pekan di pantai, acara berlangsung lancar. Para wisatawan yang juga berlibur di pantai tidak mengganggu dan terganggu ibadah para umat Hindu.

Sebelum persembahan diarak, umat Hindu mendengarkan nasihat ibadah dan merapal doa-doa. Selanjutnya, semua diberi percikan air suci yang telah didoakan bersama. Lalu, persembahan dilarung ke tengah laut oleh sebagian perwakilan pura menggunakan kapal.

Totok, salah satu umat Hindu mengatakan upacara kali ini lebih ramai dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Saat pandemi, karena pembatasan yang datang lebih sedikit. Sementara itu, ada sekitar 3.000 umat Hindu di Jepara. Ada yang sebagian merayakan di kampung asal Bali, ada juga yang merayakan di luar daerah. (nib/him)


Most Read

Artikel Terbaru