JEPARA – Jaringan transportasi darat dinilai perlu revitalisasi. Selama ini, angkutan yang berjalan tidak maksimal. Organisasi Angkatan Darat (Organda) Jepara merekomendasikan konektivitas antarmoda transportasi.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Kudus, ada dua layanan transportasi yang biasa diperoleh warga. Bus dan angkot. Bus tersedia dari arah Jepara menuju Semarang dan sebaliknya, serta yang melayani dari kecamatan ke kecamatan lain.
Secara fisik kebanyakan kondisinya tidak cukup baik meski masih bisa berjalan dengan lancar. Dari bus umum yang pernah wartawan naiki di daerah Mlonggo menuju arah kota, bangku kursinya tidak layak. Ada juga jok yang jebol.
Meski begitu, bus ini masih banyak diminati oleh pedagang pasar, buruh mebel, dan anak sekolah. Mereka mengandalkan moda ini. Di sekitar kota, ojek online tersedia. Meski begitu, angkutan umum juga masih mendominasi.
Iqbal Tosin, Ketua Organda Jepara menilai Jepara perlu menyontoh daerah seperti Solo dan Jakarta dari segi konektivitas angkutan umum. Ia menilai, daerah seperti Jepara memiliki geografi yang kompleks sehingga juga butuh layanan angkutan umum yang baik. Selain mengurangi macet, antardaerah bisa terhubung. Dari daerah selatan, ke tengah, juga utara. Bila layanan ini dipilih, nantinya armada yang ada bisa diperbarui. Selain itu, para sopir dan pemilik angkutan yang sudah ada bisa juga beralih.
“Mengaca pada daerah seperti Solo, ada buy the service, pemkab membeli jasanya operator. Jadi sistem integrasi angkutannya bukan langsung ke operator, tapi dijembatani oleh pemda, variable cost-nya bisa dihitung semua,” kata Iqbal.
Meski begitu, wacana ini masih perlu berproses. Kata Iqbal, pihaknya telah kerap berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Jepara. “Katanya nanti saja diusulkan lagi setelah terminal berubah dari C ke A, biar sekalian,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jepara Hery Yulianto mengatakan beberapa tahun lalu memang sempat ada kajian mengenai hal itu oleh dinas terkait. Namun untuk tahun ini belum dikaji lagi. “Tahun ini belum,” jelasnya. (nib/war)