JEPARA – Warga asli Karimunjawa dan wisatawan mancanegara sempat kecele. Kebingungan karena tiket kapal Express Bahari dari Jepara menuju Karimunjawa habis. Sementara penyeberangan menggunakan KMP Siginjai off. Sedang docking. Biro wisata mengusulkan penambahan perusahaan penyedia kapal agar jadwal terus tersedia.
Dari pantauan wartawan, belasan warga dan beberapa wisatawan asing tampak menunggu di pelabuhan. Salah satunya Frank dari Jerman. Frank ingin berlibur di Karimunjawa selama beberapa hari. Dari Semarang ia menggunakan travel menuju ke Jepara. Rencananya ia mau membeli tiket secara langsung di pelabuhan. Ternyata tiket itu sudah habis.
“Saya pikir ada kemungkinan untuk membeli tiket langsung di pelabuhan. Saya tidak tahu kalau tiketnya bisa habis,” jelasnya. Pada akhirnya, ia terpaksa membeli tiket cancel dengan harga dua kali lipat.
Hal yang sama juga terjadi pada Wieslaw, turis dari Polandia. Ia ingin mengunjungi temannya di Karimunjawa dan tinggal beberapa hari untuk berlibur. Namun ia kehabisan tiket.
Sementara itu, beberapa warga asli Karimunjawa yang sudah ingin pulang belum mendapatkan tiket. Mereka khawatir bila harus tinggal lebih lama di Jepara. Uang sudah menipis.
Sola, perwakilan Paguyuban Biro Wisata Karimunjawa mengatakan kejadian ini terus berulang setiap kapal docking. Padahal ini juga berdampak pada hotel dan restoran di Karimunjawa yang sudah siap menyambut wisatawan. Seringkali, mereka rugi karena wisatawan tidak jadi datang.
Ia berharap ada perusahaan penyedia kapal yang mau berinvestasi di Karimunjawa. Tidak hanya satu yang beroperasi. Sehingga nantinya akan ada jadwal setiap harinya, menuju dan dari Karimunjawa. Akses transportasi lancar.
“Kami berencana audiensi dengan Pak Bupati, untuk mencari solusi agar transportasi ke Karimunjawa ini bisa lancar. Kalau Siginjai ini docking dan yang tidak dapat tiket seharusnya bisa dijembatani untuk tiket ekstra. Tiket ekstra ini kan bisa digunakan saat cuaca baik. Memang di lapangan ada satu perusahaan saja, kami minta ke pemerintah agar ada investor lagi. Supaya setiap hari ada (jadwal kapal). Karena Karimunjawa ini sudah jadi objek wisata kelas dunia,” jelas Sola. (nib/war)
Reporter: Nibros Hassani
JEPARA – Warga asli Karimunjawa dan wisatawan mancanegara sempat kecele. Kebingungan karena tiket kapal Express Bahari dari Jepara menuju Karimunjawa habis. Sementara penyeberangan menggunakan KMP Siginjai off. Sedang docking. Biro wisata mengusulkan penambahan perusahaan penyedia kapal agar jadwal terus tersedia.
Dari pantauan wartawan, belasan warga dan beberapa wisatawan asing tampak menunggu di pelabuhan. Salah satunya Frank dari Jerman. Frank ingin berlibur di Karimunjawa selama beberapa hari. Dari Semarang ia menggunakan travel menuju ke Jepara. Rencananya ia mau membeli tiket secara langsung di pelabuhan. Ternyata tiket itu sudah habis.
“Saya pikir ada kemungkinan untuk membeli tiket langsung di pelabuhan. Saya tidak tahu kalau tiketnya bisa habis,” jelasnya. Pada akhirnya, ia terpaksa membeli tiket cancel dengan harga dua kali lipat.
Hal yang sama juga terjadi pada Wieslaw, turis dari Polandia. Ia ingin mengunjungi temannya di Karimunjawa dan tinggal beberapa hari untuk berlibur. Namun ia kehabisan tiket.
Sementara itu, beberapa warga asli Karimunjawa yang sudah ingin pulang belum mendapatkan tiket. Mereka khawatir bila harus tinggal lebih lama di Jepara. Uang sudah menipis.
Sola, perwakilan Paguyuban Biro Wisata Karimunjawa mengatakan kejadian ini terus berulang setiap kapal docking. Padahal ini juga berdampak pada hotel dan restoran di Karimunjawa yang sudah siap menyambut wisatawan. Seringkali, mereka rugi karena wisatawan tidak jadi datang.
Ia berharap ada perusahaan penyedia kapal yang mau berinvestasi di Karimunjawa. Tidak hanya satu yang beroperasi. Sehingga nantinya akan ada jadwal setiap harinya, menuju dan dari Karimunjawa. Akses transportasi lancar.
“Kami berencana audiensi dengan Pak Bupati, untuk mencari solusi agar transportasi ke Karimunjawa ini bisa lancar. Kalau Siginjai ini docking dan yang tidak dapat tiket seharusnya bisa dijembatani untuk tiket ekstra. Tiket ekstra ini kan bisa digunakan saat cuaca baik. Memang di lapangan ada satu perusahaan saja, kami minta ke pemerintah agar ada investor lagi. Supaya setiap hari ada (jadwal kapal). Karena Karimunjawa ini sudah jadi objek wisata kelas dunia,” jelas Sola. (nib/war)
Reporter: Nibros Hassani