JEPARA – Setelah libur Lebaran, sektor pariwisata tak hanya sumbang pendapatan daerah. Melainkan ikut menyumbang produksi sampah. Ada kenaikan sebesar 40 ton sampah dibandingkan hari-hari biasa.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Farikhah Elida melalui Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Lulut Andi Ariyanto mengatakan setelah lebaran ada kenaikan terhadap volume sampah. Meski tidak sangat signifikan.
Pihaknya biasa menerima sekitar 110 ton sampah per hari. Dari seluruh wilayah di Jepara. Namun, setelah Lebaran dengan segala perayaannya termasuk Lomban, volume sampah naik sekitar 150 ton setiap harinya.
“Jumlah itu masih kita perkirakan, saat ini masih dalam tahap penghitungan,” katanya.
Ia mengatakan untuk Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di area obyek wisata menyumbang banyak volume sampah. Seperti Pantai Pailus, Bondo, Blebak, Telukawur, dan Panggung. Selain itu, ada juga kenaikan volume di TPS seperti pasar dan kota.
Wanda, salah satu pengunjung wisata Jepara ikut mengeluhkan kondisi ini. Sebab, suasannya menjadi tidak nyaman. Tampak sampah juga ada di beberapa sisi pantai. Meski sudah disediakan tempat sampah.
Sebelumnya, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah mengalami overload. Sebab, TPA hanya dirancang untuk menampung sekitar kabupaten Jepara saja.
Farikhah Elida juga mengatakan, perluasan TPA sedang dalam proses. “Masih dalam tahap usulan ke kementrian,” ungkpanya belum lama ini. (nib/war)