JEPARA – Hingga pertengahan tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mendapati ada 43 kasus baru Human Immunodeficiency Virus (HIV). Peningkatan layanan klinik dan pemeriksaan kasus terus digiatkan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara Eko Cahyo Puspeno mengatakan pihaknya mendapati ada 43 kasus baru HIV/AIDS hingga pertengahan tahun ini.
Jumlah itu juga ia petakan pada tiap kecamatan sejak kasus bermula pada 1997. Terbanyak ada di Bangsri 150 kasus, Kembang 129, Donorojo 114. Disusul Kedung 105, lalu Mlonggo 104, Jepara 103, Keling 95, Pecangaan 91, Tahunan 71, Mayong 59, Welahan 45, Kalinyamatan 38, Nalumsari 36, dan Karimunjawa 10. Hingga 2022, secara akumulasi terhitung ada 1.411 kasus.
Untuk menangani ini, Pemkab Jepara melalui Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) meningkatan layanan di puskesmas untuk menjangkau dan mengobati orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Selain itu, akan ada kegiatan pemeriksaan pada populasi yang HIV-nya tinggi.
Kepala Puskesmas Karimunjawa, Suhadi mengatakan pihaknya menemukan banyak kasus HIV di Karimunjawa. “Di Karimunjawa ada 10 kasus, sumber penularannya bermacam-macam,” jelas Suhadi.
Saat screening, ia menemukan ada penularan pada warga biasa yang pasangannya berprofesi sebagai sopir di Semarang, wisatawan, hingga tour leader.
“Sebenarnya tidak apa-apa, asal kondisinya masih fit, mau teratur minum obat, dan kalau berhubungan seks ya dengan benar seperti pakai kondom. Ini sambil kita pantau perkembangan kasusnya,” jelasnya. (nib/war)