JEPARA – Tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara kembali menggelontorkan biaya untuk mengantisipasi dampak kekeringan di Jepara. Jumlahnya sekitar Rp 35 juta.
Meski begitu, hingga awal bulan ini anggaran tersebut belum terserap sama sekali. Pasalnya seluruh daerah di Jepara masih rutin diguyur hujan. Sehingga belum ada satupun daerah yang melaporkan kekurangan air.
”Belum ada. Kalau tahun kemarin, pertengahan tahun kami sudah sudah mulai dropping. Tapi saat ini masih aman. Belum ada laporan terdampak musim kemarau,” terang Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto.
Selama 2021 lalu, dropping air yang dilaksanakan oleh BPBD Jepara berlangsung di empat desa. Meliputi Desa Klepu Kecamatan Keling; Desa Sumberejo dan Clering Kecamatan Donorojo; dan Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa.
Dari keempat desa tersebut ada sekitar 13 RT dan di dalamnya terdapat 1.395 jiwa yang terdampak kekeringan. Desa-desa tersebut mulai dilaksanakan dropping air bersih sejak Agustus 2021. Penyaluran terakhir dilaksanakan dengan tujuan Desa Clering dan Sumberejo di Kecamatan Donorojo.
Saat itu, dua desa tersebut masih mengalami kesulitan air hingga akhir November. Padahal saat itu sebagian besar wilayah Jepara mulai masuk musim penghujan. Terhitung sejak saat itu hingga terakhir kali dilaksanakan dropping sudah ada 940 ribu liter air bersih yang disalurkan. Dropping air tersebut baru ditutup awal Desember tahun lalu. (rom/war)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom
JEPARA – Tahun ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara kembali menggelontorkan biaya untuk mengantisipasi dampak kekeringan di Jepara. Jumlahnya sekitar Rp 35 juta.
Meski begitu, hingga awal bulan ini anggaran tersebut belum terserap sama sekali. Pasalnya seluruh daerah di Jepara masih rutin diguyur hujan. Sehingga belum ada satupun daerah yang melaporkan kekurangan air.
”Belum ada. Kalau tahun kemarin, pertengahan tahun kami sudah sudah mulai dropping. Tapi saat ini masih aman. Belum ada laporan terdampak musim kemarau,” terang Kepala Pelaksana Harian BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto.
Selama 2021 lalu, dropping air yang dilaksanakan oleh BPBD Jepara berlangsung di empat desa. Meliputi Desa Klepu Kecamatan Keling; Desa Sumberejo dan Clering Kecamatan Donorojo; dan Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa.
Dari keempat desa tersebut ada sekitar 13 RT dan di dalamnya terdapat 1.395 jiwa yang terdampak kekeringan. Desa-desa tersebut mulai dilaksanakan dropping air bersih sejak Agustus 2021. Penyaluran terakhir dilaksanakan dengan tujuan Desa Clering dan Sumberejo di Kecamatan Donorojo.
Saat itu, dua desa tersebut masih mengalami kesulitan air hingga akhir November. Padahal saat itu sebagian besar wilayah Jepara mulai masuk musim penghujan. Terhitung sejak saat itu hingga terakhir kali dilaksanakan dropping sudah ada 940 ribu liter air bersih yang disalurkan. Dropping air tersebut baru ditutup awal Desember tahun lalu. (rom/war)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom