JEPARA – Usai bentrok berdarah beberapa waktu lalu, Desa Muryolobo-Ngetuk, Nalumsari menyepakati berdamai. Kesepakatan itu didapat setelah dilakukan rekonsiliasi di gedung Shima, Kamis (6/2). Pemerintah kabupaten (pemkab) Jepara berharap kejadian tersebut tak terulang kembali.
Baca Juga : Kasus Sapi Terjangkit PMK Naik Tiga Kali Lipat, Pasar Hewan di Jepara Tutup Tiga Minggu
Hadir pula pejabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta beserta jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) dan kecamatan (forkopimcam), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kepala desa Muryolobo dan Ngetuk serta tokoh agama setempat. Tak ketinggalan, beberapa perwakilan pemuda masing-masing desa juga ikut hadir.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta sangat menyayangkan terjadinya bentrokan tersebut. Ia juga meminta kepada semua pihak terkait untuk menyepakati perdamaian.
Selain itu, Edy bahkan sempat melempar pertanyaan kepada hadirin. Yang juga ada perwakilan pemuda masing-masing desa. “Saya minta komitmen, kepada bapak ibu, apakah siap rukun saklawase?” hingga dua kali. Pertanyaannya lalu dijawab “Siap” oleh hadirin.
Dalam acara tersebut, kedua pihak berkomitmen untuk berdamai. Namun, ada beberapa keputusan yang disepakati. Yakni, komitmen menjaga kerukunan dan persatuan, persoalan hukum menjadi urusan pihak berwajib, membentuk komunitas pemuda lintas desa, dan melarang hiburan terbuka di kedua desa, serta menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam mengedukasi pentingnya persatuan. (nib/khim)
Reporter: Nibros Hassani
JEPARA – Usai bentrok berdarah beberapa waktu lalu, Desa Muryolobo-Ngetuk, Nalumsari menyepakati berdamai. Kesepakatan itu didapat setelah dilakukan rekonsiliasi di gedung Shima, Kamis (6/2). Pemerintah kabupaten (pemkab) Jepara berharap kejadian tersebut tak terulang kembali.
Baca Juga : Kasus Sapi Terjangkit PMK Naik Tiga Kali Lipat, Pasar Hewan di Jepara Tutup Tiga Minggu
Hadir pula pejabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta beserta jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) dan kecamatan (forkopimcam), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kepala desa Muryolobo dan Ngetuk serta tokoh agama setempat. Tak ketinggalan, beberapa perwakilan pemuda masing-masing desa juga ikut hadir.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta sangat menyayangkan terjadinya bentrokan tersebut. Ia juga meminta kepada semua pihak terkait untuk menyepakati perdamaian.
Selain itu, Edy bahkan sempat melempar pertanyaan kepada hadirin. Yang juga ada perwakilan pemuda masing-masing desa. “Saya minta komitmen, kepada bapak ibu, apakah siap rukun saklawase?” hingga dua kali. Pertanyaannya lalu dijawab “Siap” oleh hadirin.
Dalam acara tersebut, kedua pihak berkomitmen untuk berdamai. Namun, ada beberapa keputusan yang disepakati. Yakni, komitmen menjaga kerukunan dan persatuan, persoalan hukum menjadi urusan pihak berwajib, membentuk komunitas pemuda lintas desa, dan melarang hiburan terbuka di kedua desa, serta menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam mengedukasi pentingnya persatuan. (nib/khim)
Reporter: Nibros Hassani