PATI – Parmono sudah dua periode ini menjabat sebagai Kepala Desa Semampir Kecamatan Pati Kota. Awalnya Parmono merasa terpanggil untuk menjadi seorang kepala desa. Hal itu karena dia melihat pembangunan di desanya yang lambat.
“Saya melihat pembangunan desa masih kurang. Karena itu saya terpanggil untuk mengabdikan diri dalam membangun desa dengan menjadi kepala desa,” terang Parmono kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Saat menjadi kepala desa, Parmono langsung tancap gas melakukan pembangunan. Baik di bidang infrastruktur, sosial, ekonomi, dan agama di masyarakat. Sesuai dengan tekadnya untuk membangun desa yang dicintainya itu.
Parmono mengklaim selama menjabat telah banyak membangun untuk kesejahteraan masyarakatnya. Mulai dari membangun jalan, membantu renovasi rumah tidak layak huni (RTLH), hingga membantu usaha masyarakat desanya.
“Saat ini sudah 80 persen jalan di desa kami kondisinya baik. Sampai jalan di gang-gang sudah kami bangun. Kami lakukan rabat beton di jalan desa, semuanya sudah tertata dengan rapi. Bantuan renovasi rumah tidak layak huni juga sudah banyak. Sudah lebih dari 50 rumah dibangun untuk warga kurang mampu,” papar Parmono.
Tidak hanya bidang infrastruktur, dalam pemerintahannya Parmono juga konsen memajukan usaha warganya. Seperti peternak lele. Parmono menaruh perhatian besar untuk mengembangkan usaha warganya agar menjadi besar. Di desanya ada sekitar 30-an peternak lele.
“Saya sudah siapkan pembentukan kelompok usaha bersama (KUB) untuk menanungi geliat usaha tersebut. Kami buat berkelompok agar semuanya bisa sama-sama maju. Dengan berkelompok juga akan memudahkan pemerintah ketika menyalurkan bantuan dan program-program pemberdayaan untuk para pelaku usaha peternakan lele misalnya,” jelas alumni Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang ini.
Selain itu di masa pandemi ini, pihaknya juga fokus dalam penanganan dampak yang terjadi. Mulai dari mengatur isolasi warga yang terdampak, maupun pemberian bantuan langsung tunai. (aua)