JEPARA – Sebagian besar daerah di Kabupaten Jepara sudah masuk musim hujan. Itu dibuktikan meningkatnya intensitas hujan di beberapa kawasan Jepara akhir-akhir ini. Meski begitu hingga saat ini masih ada desa di Jepara mengalami kekeringan. Yaitu Desa Sumberejo dan Clering Kecamatan Donorojo.
Di Desa Clering, ada dua RT dengan 280 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan. Sementara di Desa Sumberejo yang terdapat sebanyak 785 KK di empat RT. Awal dropping air bersih bagi warga sudah sejak Agustus lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.
Di musim penghujan ini, sumber air di dua desa tersebut masih belum keluar. Sejauh ini totalnya, di Desa Sumberejo sudah di-dropping air sebanyak 455 ribu liter air bersih hingga November kemarin.
Sementara, di Desa Clering dropping air sejak Agustus hingga November mencapai 345 ribu liter. Kegiatan dropping air dilaksanakan dua kali setiap pekan. Jumlahnya 10 ribu liter per dropping. ”Saat ini masih dropping. Namun sudah mulai berkurang,” terang Kepala Pelaksana BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto melalui Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Muh. Ali Wibowo.
Tahun kemarin, kekeringan juga melanda enam desa di Jepara hingga menjelang akhir tahun. Ada sekitar 4,4 ribu jiwa yang terdampak. Keenamnya, meliputi Desa Kaliombo Kecamatan Pecangaan, Desa Panggung Kecamatan Kedung, Desa Blimbingrejo Kecamatan Nalumsari, Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji, serta Desa Clering dan Blingoh Kecamatan Donorojo. ”Saat ini tetap saya monitoring terus. Bila sudah tidak membutuhkan, segera kita stop dropping di dua desa tersebut,” jelas Ali Wibowo. (rom/war)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom
JEPARA – Sebagian besar daerah di Kabupaten Jepara sudah masuk musim hujan. Itu dibuktikan meningkatnya intensitas hujan di beberapa kawasan Jepara akhir-akhir ini. Meski begitu hingga saat ini masih ada desa di Jepara mengalami kekeringan. Yaitu Desa Sumberejo dan Clering Kecamatan Donorojo.
Di Desa Clering, ada dua RT dengan 280 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekeringan. Sementara di Desa Sumberejo yang terdapat sebanyak 785 KK di empat RT. Awal dropping air bersih bagi warga sudah sejak Agustus lalu dan masih berlangsung hingga saat ini.
Di musim penghujan ini, sumber air di dua desa tersebut masih belum keluar. Sejauh ini totalnya, di Desa Sumberejo sudah di-dropping air sebanyak 455 ribu liter air bersih hingga November kemarin.
Sementara, di Desa Clering dropping air sejak Agustus hingga November mencapai 345 ribu liter. Kegiatan dropping air dilaksanakan dua kali setiap pekan. Jumlahnya 10 ribu liter per dropping. ”Saat ini masih dropping. Namun sudah mulai berkurang,” terang Kepala Pelaksana BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto melalui Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Muh. Ali Wibowo.
Tahun kemarin, kekeringan juga melanda enam desa di Jepara hingga menjelang akhir tahun. Ada sekitar 4,4 ribu jiwa yang terdampak. Keenamnya, meliputi Desa Kaliombo Kecamatan Pecangaan, Desa Panggung Kecamatan Kedung, Desa Blimbingrejo Kecamatan Nalumsari, Desa Plajan Kecamatan Pakis Aji, serta Desa Clering dan Blingoh Kecamatan Donorojo. ”Saat ini tetap saya monitoring terus. Bila sudah tidak membutuhkan, segera kita stop dropping di dua desa tersebut,” jelas Ali Wibowo. (rom/war)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom