28.3 C
Kudus
Friday, June 9, 2023

Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Ledakan Bahan Petasan di Kaliangkrik Magelang

MAGELANG – Dahsyatnya ledakan bahan petasan di Dusun Junjungan 1, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang pada Minggu malam (26/3) sekitar pukul 20.00 WIB berujung menewaskan satu orang. Dua orang luka ringan dan tiga mengalami sesak. Serta lima rumah rusak berat dan enam lainnya mengalami kerusakan ringan. Pihak kepolisian pun sudah mengamankan satu tersangka.

Kapolresta Magelang bersama anggota dan Unit Inafis Polresta Magelang langsung melakukan penyelidikan. Selang beberapa menit kemudian Tim Jibom Gegana Brimob dan Biddokkes Polda Jateng juga tampak di lokasi.

Penyelidikan di lokasi kejadian berlangsung sekitar satu jam lebih. Tampak petugas mengemasi beberapa bagian tubuh korban ledakan. Selain itu dari salah satu rumah petugas menenteng mayat ke mobil ambulans. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.


Senin (27/3) Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi langsung memeriksa rumah korban tewas yakni Mufid, 33. Ia tiba di Dusun Junjungan sekitar pukul 09.00. Didampingi oleh Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, mengecek lokasi sumber ledakan yang telah luluh lantah.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi memastikan, korban yang tewas ialah pemilik rumah sekaligus peracik. Ledakan terjadi saat warga sekitar melaksanakan salat tarawih di masjid yang berjarak sekitar 50 dari lokasi kejadian. Ledakan itu membuat suara gemuruh keras yang merusak rumah tetangga sekitar. Bahkan bagian tubuh korban tewas hancur hingga tersebar ke beberapa area.

Baca Juga :  PPKM Level 1, Kemenag Usul Lebih Banyak Murid Masuk

“Kita telah melakukan pemeriksaan, kalau gak salah masih ada dua kaki korban yang belum ditemukan,” katanya dalam konferensi pers, Senin (27/3).

Dari sumber ledakan, pihaknya juga telah menemukan kantong plastik. Diduga, plastik tersebut digunakan untuk wadah bahan petasan. Dari hasil penyelidikan, kata dia, bahan mercon terdiri dari potasium nitrat, sulfur, dan alumunium powder. Korban hendak meracik, membuat petasan, dan menjualnya.

“Dirumah korban ditemukan longsongan petasan yang belum terisi,” tandasnya.

Ia menambahkan, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan. Dari pengembangan yang dilakukan, polisi telah mengamankan satu tersangka berinisial I. Dari tangan tersangka ditemukan 10 kilogram bahan petasan. “Dia sebagai penjual. Korban tewas ini membeli sekitar 7,5 kilogram yang menjadi sumber ledakan,” tuturnya.

Ia lalu memperingatkan keras kepada masyarakat agar tidak main-main dengan petasan. luthfi juga meminta warga untuk menjauhi kebiasaan yang mengganggu ketertiban umum apalagi menjurus ke pidana. “Balap lar, perang sarung, petasan meledak ini juga hukumannya berat,” pungkasnya. (radarsemarang.id)

MAGELANG – Dahsyatnya ledakan bahan petasan di Dusun Junjungan 1, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang pada Minggu malam (26/3) sekitar pukul 20.00 WIB berujung menewaskan satu orang. Dua orang luka ringan dan tiga mengalami sesak. Serta lima rumah rusak berat dan enam lainnya mengalami kerusakan ringan. Pihak kepolisian pun sudah mengamankan satu tersangka.

Kapolresta Magelang bersama anggota dan Unit Inafis Polresta Magelang langsung melakukan penyelidikan. Selang beberapa menit kemudian Tim Jibom Gegana Brimob dan Biddokkes Polda Jateng juga tampak di lokasi.

Penyelidikan di lokasi kejadian berlangsung sekitar satu jam lebih. Tampak petugas mengemasi beberapa bagian tubuh korban ledakan. Selain itu dari salah satu rumah petugas menenteng mayat ke mobil ambulans. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan.

Senin (27/3) Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi langsung memeriksa rumah korban tewas yakni Mufid, 33. Ia tiba di Dusun Junjungan sekitar pukul 09.00. Didampingi oleh Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono, mengecek lokasi sumber ledakan yang telah luluh lantah.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi memastikan, korban yang tewas ialah pemilik rumah sekaligus peracik. Ledakan terjadi saat warga sekitar melaksanakan salat tarawih di masjid yang berjarak sekitar 50 dari lokasi kejadian. Ledakan itu membuat suara gemuruh keras yang merusak rumah tetangga sekitar. Bahkan bagian tubuh korban tewas hancur hingga tersebar ke beberapa area.

Baca Juga :  Heboh! Fortuner Masuk Jalur Rel KA di Banyumas, Ini Dugaan Penyebabnya

“Kita telah melakukan pemeriksaan, kalau gak salah masih ada dua kaki korban yang belum ditemukan,” katanya dalam konferensi pers, Senin (27/3).

Dari sumber ledakan, pihaknya juga telah menemukan kantong plastik. Diduga, plastik tersebut digunakan untuk wadah bahan petasan. Dari hasil penyelidikan, kata dia, bahan mercon terdiri dari potasium nitrat, sulfur, dan alumunium powder. Korban hendak meracik, membuat petasan, dan menjualnya.

“Dirumah korban ditemukan longsongan petasan yang belum terisi,” tandasnya.

Ia menambahkan, beberapa saksi juga telah dimintai keterangan. Dari pengembangan yang dilakukan, polisi telah mengamankan satu tersangka berinisial I. Dari tangan tersangka ditemukan 10 kilogram bahan petasan. “Dia sebagai penjual. Korban tewas ini membeli sekitar 7,5 kilogram yang menjadi sumber ledakan,” tuturnya.

Ia lalu memperingatkan keras kepada masyarakat agar tidak main-main dengan petasan. luthfi juga meminta warga untuk menjauhi kebiasaan yang mengganggu ketertiban umum apalagi menjurus ke pidana. “Balap lar, perang sarung, petasan meledak ini juga hukumannya berat,” pungkasnya. (radarsemarang.id)


Most Read

Artikel Terbaru