BANJARNEGARA – Fenomena embun es kembali di temukan di kompleks Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara, pagi ini. Diketahui, suhu udara terendah tercatat 3,39 derajat celsius, dikutip dari detikjateng.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara Sri Utami memberikan keterangan bahwa embun kembali ditemukan di kompleks Candi Arjuna pagi ini. Menurutnya, ketebalan embun masih tergolong tipis.
“Tadi pagi muncul embun es di sekitar kompleks Candi Arjuna. Tepatnya di area parkir dan di sekitar pendopo Soeharto Withlam,” ujar Sri.
Fenomena embun es di Dieng ini merupakan yang kedua dalam setahun. Sebelumnya embun es sempat ditemukn pada 13 maret lalu.
“Ini merupakan embun es kedua tahun ini. Tapi pagi ini embunnya lebih tipis dan hanya di sekitar candi, belum sampai ke lahan kentang warga,” tambahnya.
Sementara itu, pembuat alat pengukur suhu udara Dieng, Aryadi Darwanto menuturkan bahwa suhu udara terendah terjadi pada pukul 04.05 WIB. Saat itu alat ukur menunjukkan suhu 3,39 derajat celsius.
“Tadi pagi sempat 3,39 derajat celsius. Tetapi hanya sebentar. Setelah itu naik lagi di atas 4 derajat celsius. Suhu udara di bawah 5 derajat celsius berlangsung sekitar satu jam. Mulai jam 04.00 WIB sampai jam 05.00 WIB,” jelasnya.
Fenomena munculnya embun es ini tergolong unik, karena es sudah muncul ketika suhu belum berada di bawah 0 derajat celsius. Mengingat biasanya es baru membeku jika berada di titik 0 derajat bahkan minus derajat celsius.
“Ini merupakan hal baru, suhu udara terhangat untuk embun bisa membeku. Biasanya kan suhu udara turun sampai 0 derajat dan minus,” terang Aryadi.
Ia menduga bahwa fenomena embun es ini tidak hanya terpengaruh oleh suhu udara yang turun. Namun juga kondisi angin di daerah Dieng sejak malam hari.
“Selain suhu udara, angin juga cukup berpengaruh. Jika angin tenang, dan suhu turun itu embun akan membeku dan tadi pagi memang tidak ada angin. Jadi meski suhu udara terendah 3,39 derajat embun bisa membeku,” paparnya.
