JOGJA – Dirreskrimum Polda DIJ Kombes Pol Nuredy Irwansyah pastikan pihaknya telah mengantongi identitas pelaku kasus mutilasi Pakem. Kecurigaan awal mengarah kepada sosok pria yang sempat menginap bersama korban Ayu Indraswari.
Nuredy menuturkan kuat dugaan pelaku kabur keluar Jogjakarta. Hingga saat ini pihaknya terus memburu keberadaan pelaku. Tujuan utama adalah alamat domisili terduga pelaku. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah lainnya untuk menangkap pelaku.
“Kita mendapatkan satu identitas yang diduga pelaku dan saat ini teman-teman di tim opsnal gabungan antara Polda dan Polresta Sleman sedang melakukan pengejaran kepada upaya penangkapan terhadap yang diduga pelaku,” jelasnya ditemui di Mapolda DIJ, Selasa (21/3).
Timnya juga terus mengumpulkan bukti di Jogjakarta. Salah satunya dari tempat kos terduga pelaku. Hasilnya didapati sebuah surat peninggalan pelaku. Isinya berupa penyesalan dan tekanan karena terhimput hutang piutang.
Hanya saja Nuredy tidak menjelaskan secara detil kepada siapa surat ditujukan. Termasuk kaitannya dengan korban Ayu Indraswari. Namun dia menegaskan surat ini jadi bukti kuat keterlibatan pelaku dalam aksi keji tersebut.
“Tadi malam penggeledahan ke salah satu kostan yang diduga pelaku dan kita mendapatkan satu bukti petunjuk yaitu adanya surat yang dibuat oleh pelaku. Intinya adalah penyesalan dan kemudian adanya tekanan berupa hutang yang mana pelaku mengucapkan selamat tinggal kepada kenalannya,” katanya.
Perwira menengah tiga melati ini menjelaskan detil kejadian. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku dan korban masuk wisma di Jalan Kaliurang, Dusun Purwodadi Pakem pada 15.00 WIB, Sabtu (18//3).
Selanjutnya pada Minggu dini hari (19/3), tepatnya 02.00 WIB kendaraan milik terduga pelaku tidak ada. Antara rentang waktu tersebut tidak ada suara mencurigakan dari kamar wisma. Baik yang terdengar oleh penjaga maupun tetangga sebelah kamar.
Nuredy menuturkan saksi melihat keduanya akur. Tidak ada percecokan diantara keduanya. Hingga akhirnya penjaga wisma mendapati kamar sepi pada Minggu (19/3). Berawal dari kecurigaan ini, lalu kamar diperiksa. Hingga didapati tubuh korban pada 23.30 WIB dihari yang sama.
“Kalau saling mengenal berdasarkan informasi dan keterangan saksi di lokasi, bahwasanya pelaku dan korban itu sekitar pukul 15.00 WIB masuk ke kamar tersebut tanpa ada cekcok atau perkelahian dan segala macam,” ujarnya.
Dari kejadian ini, pihaknya mengamankan sejumlah senjata tajam. Mulai dari pisau komando, gergaji dan pisau cutter. Senjata tajam ini diduga digunakan pelaku untuk memutilasi korban Ayu Indraswari
“Intinya mayat yang kita temukan di lokasi itu dalam kondisi terpotong kemudian dan ada bagian luka kecil-kecil yang dikatakan dokter itu ada 62 bagian kemudian ada juga yang bagian kelihatan tulangnya,” katanya. (radarjogja.jawapos.com)