25.2 C
Kudus
Friday, March 24, 2023

Harga Kubis dan Wortel di Pasar Tradisional Klaten, Begini Masalahnya

KLATEN – Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Klaten mengalami kenaikan. Salah satunya saat Jawa Pos Radar Solo melakukan pantauan di Pasar Srago di Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah.

Harga cabai rawit sebelumnya menyentuh harga tertinggi paska Idul Fitri yakni Rp 100.000 per Kg. Tetapi pada Sabtu (11/6) sudah mengalami penurunan menjadi Rp 85.000 per Kg. Meski begitu, potensi kembali mengalami kenaikan masih ada tergantung dengan stok cabai rawit saat itu.

“Awalnya usai lebaran kemarin itu harganya ya sekitar Rp 50.000-Rp 60.000 per Kg untuk cabai rawit. Kemudian terus mengalami kenaikan tertinggi pada tiga hari yang lalu mencapai Rp 100.000 per Kg. lalu ini turun, tetapi tidak tahu untuk harga berikutnya jadi berapa,” ucap Parni, 85, salah satu pedagang sayuran di Pasar Srago, Sabtu (11/6).


Lebih lanjut, Parni menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit karena stoknya yang menipis tetapi permintaan dari pembeli tinggi. Stok cabai rawit yang sering kali terbatas membuat harganya tidak stabil. Hal itu diakibatkan panen cabai rawit sangat dipengaruhi dengan cuaca saat ini yang masih sering turun hujan.

“Kalau untuk pasokan cabai rawit sendiri datang dari Klaten, Magelang dan Boyolali. Baru kali ini harga cabai rawit turun. Tapi masih bisa naik lagi harganya,” ucap Parni.

Ada pun sayuran lainnya yang mengalami kenaikan seperti kubis dari sebelumnya Rp 8.000 per Kg menjadi Rp 13.000 per Kg. Begitu juga wortel dari sebelumnya Rp 8.000 per Kg menjadi Rp 10.000 per Kg. Meski begitu, harga pada beberapa jenis sayuran lainnya juga mengalami fluktuatif.

Baca Juga :  Hadiri Tradisi Yaa Qowiyyu, Airlangga: Berilah Kekuatan Kepada Kami Umat Muslim

Sementara itu, untuk harga minyak goreng curah di Pasar Srago saat ini sekitar Rp 16.500 per Kg. Dari sebelumnya menyentuh Rp 18.000 per Kg sehingga terjadi penurunan. Meski begitu, harga tersebut belum sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 15.500 per Kg.

“Kalau untuk harga minyak goreng kemasan ya tergantung merk saja. Ada yang harganya Rp 24.500 per liter dan ada juga Rp 25.000 per liter. Untuk minat pembelian masih tinggi untuk merk tertentu,” ucap Titin Kurniawati, 34, salah satu pedagang sembako di Pasar Srago.

Lebih lanjut, Titin mengungkapkan, harga kebutuhan pokok yang masih relatif tinggi yakni telur ayam dengan harga Rp 27.000 per Kg. Padahal biasanya harga telur ayam berada di harga Rp 22.000 per Kg. Kenaikan harga hingga Rp 5.000 per Kg itu sudah terjadi selama satu bulan ini.

“Kemungkinan stok telur untuk mencukupi programnya pemerintah dulu yakni PKH. Apalagi pemerintah membelinya dengan harga tinggi. Tapi kalau sudah berlalu pasti ada penurunan harga,” pungkasnya. (radar solo)


KLATEN – Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Klaten mengalami kenaikan. Salah satunya saat Jawa Pos Radar Solo melakukan pantauan di Pasar Srago di Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah.

Harga cabai rawit sebelumnya menyentuh harga tertinggi paska Idul Fitri yakni Rp 100.000 per Kg. Tetapi pada Sabtu (11/6) sudah mengalami penurunan menjadi Rp 85.000 per Kg. Meski begitu, potensi kembali mengalami kenaikan masih ada tergantung dengan stok cabai rawit saat itu.

“Awalnya usai lebaran kemarin itu harganya ya sekitar Rp 50.000-Rp 60.000 per Kg untuk cabai rawit. Kemudian terus mengalami kenaikan tertinggi pada tiga hari yang lalu mencapai Rp 100.000 per Kg. lalu ini turun, tetapi tidak tahu untuk harga berikutnya jadi berapa,” ucap Parni, 85, salah satu pedagang sayuran di Pasar Srago, Sabtu (11/6).

Lebih lanjut, Parni menjelaskan, kenaikan harga cabai rawit karena stoknya yang menipis tetapi permintaan dari pembeli tinggi. Stok cabai rawit yang sering kali terbatas membuat harganya tidak stabil. Hal itu diakibatkan panen cabai rawit sangat dipengaruhi dengan cuaca saat ini yang masih sering turun hujan.

“Kalau untuk pasokan cabai rawit sendiri datang dari Klaten, Magelang dan Boyolali. Baru kali ini harga cabai rawit turun. Tapi masih bisa naik lagi harganya,” ucap Parni.

Ada pun sayuran lainnya yang mengalami kenaikan seperti kubis dari sebelumnya Rp 8.000 per Kg menjadi Rp 13.000 per Kg. Begitu juga wortel dari sebelumnya Rp 8.000 per Kg menjadi Rp 10.000 per Kg. Meski begitu, harga pada beberapa jenis sayuran lainnya juga mengalami fluktuatif.

Baca Juga :  Semakin Praktis! Kecamatan Wedi Antar Jemput Vaksinasi dengan Bus

Sementara itu, untuk harga minyak goreng curah di Pasar Srago saat ini sekitar Rp 16.500 per Kg. Dari sebelumnya menyentuh Rp 18.000 per Kg sehingga terjadi penurunan. Meski begitu, harga tersebut belum sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 15.500 per Kg.

“Kalau untuk harga minyak goreng kemasan ya tergantung merk saja. Ada yang harganya Rp 24.500 per liter dan ada juga Rp 25.000 per liter. Untuk minat pembelian masih tinggi untuk merk tertentu,” ucap Titin Kurniawati, 34, salah satu pedagang sembako di Pasar Srago.

Lebih lanjut, Titin mengungkapkan, harga kebutuhan pokok yang masih relatif tinggi yakni telur ayam dengan harga Rp 27.000 per Kg. Padahal biasanya harga telur ayam berada di harga Rp 22.000 per Kg. Kenaikan harga hingga Rp 5.000 per Kg itu sudah terjadi selama satu bulan ini.

“Kemungkinan stok telur untuk mencukupi programnya pemerintah dulu yakni PKH. Apalagi pemerintah membelinya dengan harga tinggi. Tapi kalau sudah berlalu pasti ada penurunan harga,” pungkasnya. (radar solo)


Most Read

Artikel Terbaru