JEPARA – Beberapa orang tampak fokus berlatih menari di gedung Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara siang itu. Di antaranya ada yang laki-laki, adapula yang perempuan. Mereka berlatih dengan gemulai. Latihan itu sebagai persiapan menyambut hari jadi Kabupaten Jepara 10 April mendatang. Di antara penari itu salah satunya Efel Aprilia Maharani.
Dara asal Desa Tempur, Kecamatan Keling itu tampak fokus dalam berlatih. Ia sangat menggemari seni tari. Salah satunya tari gambyong. ”Karena tari ini memang khas Jawa Tengah,” ungkapnya.
Kesenian itu telah digeluti gadis kelahiran Jepara, 28 April 2008 itu sejak duduk di bangku kelas 2 SD. Bermula dari keikutsertaannya sebagai penari dalam pertunjukan sedekah bumi, berlanjut jadi hobi. Saat ini, ia pun sering dalam beragam event. Mulai skala lokal, hingga provinsi.
Latihan tari itu ia lakukan di sela kesibukannya sebagai siswa di SMP N 1 Keling. Kadang ia latih di gedung DKD Jepara seperti siang itu, kadang juga berlatih mandiri di rumah.
Dalam menekuni kesenian tari tradisional, dirinya mengaku tak begitu mengharapkan menghasilkan dari yang ditekuninya itu. Justru, ia menekuni tari itu untuk menambah relasi. Juga untuk melestarikan budaya asli Indonesia. ”Semakin banyak relasi, nanti uang akan datang sendiri,” gurau Efel. (rom/khim)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom
JEPARA – Beberapa orang tampak fokus berlatih menari di gedung Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara siang itu. Di antaranya ada yang laki-laki, adapula yang perempuan. Mereka berlatih dengan gemulai. Latihan itu sebagai persiapan menyambut hari jadi Kabupaten Jepara 10 April mendatang. Di antara penari itu salah satunya Efel Aprilia Maharani.
Dara asal Desa Tempur, Kecamatan Keling itu tampak fokus dalam berlatih. Ia sangat menggemari seni tari. Salah satunya tari gambyong. ”Karena tari ini memang khas Jawa Tengah,” ungkapnya.
Kesenian itu telah digeluti gadis kelahiran Jepara, 28 April 2008 itu sejak duduk di bangku kelas 2 SD. Bermula dari keikutsertaannya sebagai penari dalam pertunjukan sedekah bumi, berlanjut jadi hobi. Saat ini, ia pun sering dalam beragam event. Mulai skala lokal, hingga provinsi.
Latihan tari itu ia lakukan di sela kesibukannya sebagai siswa di SMP N 1 Keling. Kadang ia latih di gedung DKD Jepara seperti siang itu, kadang juga berlatih mandiri di rumah.
Dalam menekuni kesenian tari tradisional, dirinya mengaku tak begitu mengharapkan menghasilkan dari yang ditekuninya itu. Justru, ia menekuni tari itu untuk menambah relasi. Juga untuk melestarikan budaya asli Indonesia. ”Semakin banyak relasi, nanti uang akan datang sendiri,” gurau Efel. (rom/khim)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom