SEHABIS lulus kuliah, pundi-pundi rupiah Linda Eka Mayangsari terus terisi. Padahal dia belum melamar pekerjaan. Tapi, ia mencoba freelance di bidang content creator.
Hal tersebut sudah dilakukan Mayang sejak Juli lalu. Ia me-review produk lewat aplikasi media sosial (medsos) Tiktok. Pengahasilannya lumayan. Melebihi upah minimum kabupaten (UMK).
”Sejak lulus kuliah belum melamar pekerjaan. Kesibukan saya saat ini salah satunya main Tiktok,” ujarnya sambil tertawa.
Perempuan asal Desa Japan, Dawe, Kudus, itu mengaku, setiap hari me-review produk dengan durasi enam jam. Kadang ia live pada pagi, siang, dan malam harinya.
Dari live tersebut, ia terkadang mendapatkan give dari penonton. Terlebih lagi, ia sering mendapatkan endors.
Ia mengaku senang dengan pekerjaannya itu, karena fleksibel. Dia juga menjadi MC di sejumlah acara. ”Untuk waktu live bisa diatur menyesuaikan pekerjaan. Meski kadang capek, tapi harus bersikap profesional,” tuturnya.
Dia menambahkan, sekarang ini harus pintar memutar ide dan memanfaatkan platform. Untuk itu, perlu adanya upaya melihat celah tersebut. ”Agar keseharian dan hobi menjadi manfaat dan menghasilkan rupiah,” imbuhnya. (lin)
Reporter: Galih Erlambang Wiradinata
SEHABIS lulus kuliah, pundi-pundi rupiah Linda Eka Mayangsari terus terisi. Padahal dia belum melamar pekerjaan. Tapi, ia mencoba freelance di bidang content creator.
Hal tersebut sudah dilakukan Mayang sejak Juli lalu. Ia me-review produk lewat aplikasi media sosial (medsos) Tiktok. Pengahasilannya lumayan. Melebihi upah minimum kabupaten (UMK).
”Sejak lulus kuliah belum melamar pekerjaan. Kesibukan saya saat ini salah satunya main Tiktok,” ujarnya sambil tertawa.
Perempuan asal Desa Japan, Dawe, Kudus, itu mengaku, setiap hari me-review produk dengan durasi enam jam. Kadang ia live pada pagi, siang, dan malam harinya.
Dari live tersebut, ia terkadang mendapatkan give dari penonton. Terlebih lagi, ia sering mendapatkan endors.
Ia mengaku senang dengan pekerjaannya itu, karena fleksibel. Dia juga menjadi MC di sejumlah acara. ”Untuk waktu live bisa diatur menyesuaikan pekerjaan. Meski kadang capek, tapi harus bersikap profesional,” tuturnya.
Dia menambahkan, sekarang ini harus pintar memutar ide dan memanfaatkan platform. Untuk itu, perlu adanya upaya melihat celah tersebut. ”Agar keseharian dan hobi menjadi manfaat dan menghasilkan rupiah,” imbuhnya. (lin)
Reporter: Galih Erlambang Wiradinata