Sejak 2008 lalu, Beni Ariyanto hobi tanaman hias. Banyak jenis tanaman yang dia miliki. Mulai jenis aglaonema, anthurium, hingga philodendron. Untuk jenis Philodendron sendiri, Beni punya 40-50 jenis yang berbeda.
ANDRE FAIDHIL FALAH, Radar Kudus
SOSOK berkaos putih, bertopi bucket hat tampak asik menata bunga-bunga yang ia rawat sejak 2008 itu. Dialah Beni.
Beragam jenis tanaman itu, berjejer di lahan pekarangan yang ia manfaatkan. Tepatnya di sebelah timur rumahya di Gabus, Pati. Jalannya setapak. Berkelok seperti huruf L.
Mungkin ada ratusan jenis tanaman di sana. Untuk philodendron sendiri di antaranya, monstera, black cardinal, violin, monvar, philomarble, dan melano. ”Awalnya hanya segelintir. Ini sudah hampir penuh tempatnya,” paparnya.
Memang, sebagaimana tren bersepeda, pecinta tanaman hias di Pati juga mengalami peningkatan sejak awal pandemi Covid-19. Hingga saat ini pun masih banyak digemari. ”Ketika banyak sektor usaha mengalami kelesuan, tren penjualan tanaman hias di Pati justru cukup menggembirakan. Hingga saat ini pun masih stabil. Masih laku,” ujarnya.

Menurut Beni, peluang bisnis tanaman hias dirasa cukup menguntungkan di masa pandemi ini. Sebab, itu bisa jadi sumber penghasilan sampingan.
“Mungkin ini ada hubungannya dengan imbauan untuk tetap di rumah. Ketika orang terlalu lama berdiam di rumah dan mulai bosan, mereka mencoba mencari kesibukan yang positif. Berkebun adalah salah satunya. Orang juga bisa mempercantik rumah mereka dengan tanaman hias,” ujar Beni sembari menata pot-pot bunga miliknya.
Sebagai penghobi tanaman hias, dirinya melihat penjualan berbagai jenis tanaman hias masih menjanjikan. Di antaranya, jenis aglaonema, anthurium, philodendron, dan monstera banyak diminati. Jenis tanaman yang murah-murah, mulai Rp 25 ribu pun juga banyak peminatnya. ”Apa lagi yang variegata. Per daun bisa Rp 2 jutaan,” tambahnya.
Dari berusaha tanaman hias, sudah ratusan juta rupiah ia raih. Hasilnya, untuk keperluan rumah tangga hingga hobi lainnya. “Bahkan saya beli vespa yang harganya Rp 30 jutaan. Itu murni dari hasil jual tanaman,” imbuhnya. (adr/war)