GROBOGAN – Meluapnya sungai Tuntang melimpas hingga ke Jalan Purwodadi–Semarang. Dampaknya sempat terjadi kemacetan sepanjang dua kilometer. Terhitung dari Terminal Gubug ke timur sampai sebelah timur jembatan sungai Tuntang. Kemacetan terjadi sejak pukul 05.00 ketika masyarakat mulai beraktivitas hingga pukul 09.00.
Hal itu disebabkan karena sebelah barat Jembatan Tuntang hingga Bundaran Gubug kebanjiran. Yang diakibatkan limpasan dari Sungai Tuntang. Air di jalan sempat setinggi 20-40 cm. Sehingga membuat kendaraan yang melintas tersendat.
Selain faktor banjir, kemacetan juga dipicu akibat kondisi jalan berlubang. Tepatnya di sebelah barat jembatan. Untuk mengurangi itu, pihak kepolisian bersama warga menutup lubang-lubang di jalan dengan sandbag.
Beruntung air berangsur-angsur mulai menurun. Sekitar pukul 08.00 banjir tinggal di area bundaran Gubug. Hanya 10 cm. Sehingga perlahan kemacetan terurai.
Kapolsek Gubug AKP Pudji Hari menyebut air melimpas ke Jalan Purwodadi–Semarang sejak pukul 03.00. Namun kemacetan baru terlihat ketika masyarakat mulai beraktivitas. Sekitar pukul 05.00.
“Air sempat setinggi 20 sampai 40 cm. Untuk penanganan, semula roda dua kami larang melintas. Karena arus deras. Sehingga kami khawatirkan jatuh,” tambahnya.
Sekitar pukul 07.00 air mulai surut. Dan ketika pukul 08.00 genangan air tersisa di sekitar bundaran Gubug. Sementara di sebelah barat Jembatan Sungai Tuntang sudah habis.
“Air surut. Tapi masih macet. Padat merayap. Ini sudah berangsur membaik,” imbuhnya. (tos)
Reporter: Eko Santoso
GROBOGAN – Meluapnya sungai Tuntang melimpas hingga ke Jalan Purwodadi–Semarang. Dampaknya sempat terjadi kemacetan sepanjang dua kilometer. Terhitung dari Terminal Gubug ke timur sampai sebelah timur jembatan sungai Tuntang. Kemacetan terjadi sejak pukul 05.00 ketika masyarakat mulai beraktivitas hingga pukul 09.00.
Hal itu disebabkan karena sebelah barat Jembatan Tuntang hingga Bundaran Gubug kebanjiran. Yang diakibatkan limpasan dari Sungai Tuntang. Air di jalan sempat setinggi 20-40 cm. Sehingga membuat kendaraan yang melintas tersendat.
Selain faktor banjir, kemacetan juga dipicu akibat kondisi jalan berlubang. Tepatnya di sebelah barat jembatan. Untuk mengurangi itu, pihak kepolisian bersama warga menutup lubang-lubang di jalan dengan sandbag.
Beruntung air berangsur-angsur mulai menurun. Sekitar pukul 08.00 banjir tinggal di area bundaran Gubug. Hanya 10 cm. Sehingga perlahan kemacetan terurai.
Kapolsek Gubug AKP Pudji Hari menyebut air melimpas ke Jalan Purwodadi–Semarang sejak pukul 03.00. Namun kemacetan baru terlihat ketika masyarakat mulai beraktivitas. Sekitar pukul 05.00.
“Air sempat setinggi 20 sampai 40 cm. Untuk penanganan, semula roda dua kami larang melintas. Karena arus deras. Sehingga kami khawatirkan jatuh,” tambahnya.
Sekitar pukul 07.00 air mulai surut. Dan ketika pukul 08.00 genangan air tersisa di sekitar bundaran Gubug. Sementara di sebelah barat Jembatan Sungai Tuntang sudah habis.
“Air surut. Tapi masih macet. Padat merayap. Ini sudah berangsur membaik,” imbuhnya. (tos)
Reporter: Eko Santoso