GROBOGAN – Universitas Annur (Unan) Purwodadi menggelar wisuda untuk 172 mahasiswa dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat di auditorium kampus setempat kemarin (25/11). Proses wisuda dilakukan secara tatap muka dengan dibuat dua sesi, pagi dan siang.
Wisuda pertama diikuti 85 mahasiswa, kedua 87 mahasiswa. Rinciannya untuk sesi pertama diikuti S1 keperawatan dan D3 kebidanan. Sedangkan sesi kedua dari mahasiswa D3 keperawatan dan sumpah profesi ners.
Sementara mahasiswa S1 Keperawatan yang diwisuda ada 76 orang, D3 kebidanan 9 orang, D3 keperawatan 43 orang, profesi ners 44 orang.
Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Prof. DR. Ir. Muhamad Zainuri, DEA memberikan ucapan selamat dan apresiasi kepada 172 wisuda Universitas Annur Purwodadi. Menurutnya acara wisuda suatu evaluasi proses pembelajaran yang telah selesai dilaksanakan pembelajaran selama beberapa tahun.
”Saya ucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang telah selesai pendidikan profesi dan profesionalitas,” kata Muhamad Zaenuri dalam sambutan secara daring tersebut.
Ucapan selamat bisa juga secara daring diberikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Para wisudawan diminta untuk amalkan ilmu dan jangan minder.
”Wisudawan ini sudah resmi di dunia nyata sesungguhnya harus bakoh dan jangan menyerah,” pesanya.
Rektor Universitas Annur Purwodadi Ns. Anita Lufianti., M.Kes., M.Kep mengatakan, mengacu pada konsep pendidikan 4.0 serta Kampus Merdeka Merdeka Belajar Unan berusaha mampu melakukan perubahan. Diantaranya membekali beragam kompetensi kepada lulusannya seperti Unan mengikuti Program Permata Sakti pertukaran pelajar dan dosen; mengikuti program kredensial mikro di berbagai perguruan tinggi lain, mendapatkan hibah program kreativitas mahasiswa dari belmawa kemendikbudristek, dan juga turut menjadi vaksinator covid 19 selama pandemi.
Kemudian pendidik/peserta didik harus aktif mengeksplorasi sumber belajar yang sangat melimpah di dunia maya; untuk membangun kemampuan softskill-nya, seperti: interpersonal skill, communication, collaboration, creative thinking, analytical thinking, teamwork.
”Para wisudawan harus ikut berkontribusi dalam “program pembelajaran sepanjang hayat” (Life Long Learning/Continuing Learning), karena pendidikan tidak berhenti setelah memperoleh ijazah,” kata dia.
Dia berpesan, pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi baru terus dibutuhkan sesuai dengan perubahan teknologi/tuntutan pekerjaan. Diharapkan dapat melakukan reorientasi terhadap kurikulum sesuai dengan arahan kemendikbudristek dengan KMMB nya, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengambil mata kuliah di luar program studinya, baik di bidang teknologi informasi, bahasa, humaniora.
”Kami harapkan para wisudawan ini dapat memberikan bekal dalam kaitannya dengan Literasi data, teknologi, dan humanities serta visi UNAN menjadi universitas yang unggul di bidang sosial, sains dan teknologi yang berjiwa kewirausahaan berskala internasional dapat terwujud,” terang dia.
Menurutnya kemajuan UNAN bukanlah semata-mata hasil dari upaya sivitas akademikanya. Namun, juga karena peran besar para alumnusnya.
”Keberhasilan dan prestasi alumni inilah yang juga kami yakini menjadikan UNAN sebagai tujuan untuk menimba ilmu bagi masyarakat luas,” tandasnya. (him)
