GROBOGAN – Babinsa 05/Klambu Desa Jenengan Sertu Agus Siswanto bersama gabungan kelompok tani (Gapoktan) setempat melakukan aksi gropyokan tikus di persawahan Desa Jenengan, Klambu, kemarin.
Kegiatan itu dilakukan untuk bisa mengendalikan hama tikus dan meningkatkan hasil panen pada musim tanam. ”Kegiatan penanggulangan hama tikus dinilai lebih efektif apabila dilakukan pada awal musim tanam. Sehingga perkembangbiakan tikus dapat dikendalikan. Selain itu dampak kerugian yang ditimbulkan di awal musim tanam akan lebih sedikit,” jelas Babinsa Sertu Agus Siswanto
Langkah gropyokan rutin tersebut digelar para petani setempat, karena dinilai bisa mengurangi jumlah populasi tikus. Selain itu warga juga menerapkan metode pembasmian dengan cara lain. Mulai memasang jebakan hingga penyebaran racun tikus.
”Gropyokan hama tikus bersifat pengendalian rutin untuk meminimalkan dampak serangan selama memasuki musim tanam musim ini. Meski serangan tikus belum mewabah, gropyokan perlu dilakukan agar populasi hama tikus dapat dikendalikan,” ujarnya.
Hama tikus ini kalau dibiarkan, lanjutnya, sangat berbahaya, karena bisa habis batang padi yang sedang tumbuh.
”Jelas petani akan bisa mengalami gagal panen apabila tidak segera dibasmi,” terangnya.
Sedangkan Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto menambahkan lomba berburu tikus tersebut baru digelar kali pertama. Digelar serentak di area pertanian yang saat ini akan memasuki musim tanam.
Kegiatan ini akan berlangsung selama 10 hari sejak Senin sampai Kamis (20-30/9). Dalam lomba ini tak ada aturan khusus. Peserta boleh menggunakan peralatan seperti pentungan dan pompa air atau apa saja untuk memburu tikus yang umumnya bersembunyi dalam lubang tanah di area pesawahan.
”Yang terpenting tidak memakai setrum,” katanya.
Pihaknya berharap dengan adanya lomba tersebut para petani bisa menangkap tikus sebanyak-banyaknya di area persawahan. Lomba ini sekaligus untuk meminimalisir penggunaan jebakan tikus beraliran listrik di sawah petani. (zen)