GROBOGAN – Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto meresmikan Rumah Sakit Khusus Bedah Siaga Utama (RSSU) di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Selasa (22/2). RS tipe C tersebut khusus penanganan bedah ini menambah akses pelayanan kesehatan di Grobogan.
Dengan adanya RS itu diharapkan menambah akses pelayanan kesehatan kepada warga sekitar. Warga Grobogan, tidak perlu lagi ke luar kota untuk operasi bedah.
“Masyarakat wilayah Kabupaten Grobogan nanti tak perlu jau-jauh ke luar kota, karena di sini sudah ada,” kata Wabup Grobogan Bambang Pujiyanto.
Atas nama pemerintah kabupaten, pihaknya berharap semoga RS Siaga Utama dapat tumbuh dan berkembang. Yaitu dengan pelayanan dan managemen yang baik. Untuk sementara ini kapasitas tempat tidur yang disediakan baru 36 hospital bed.
Meski demikian, seiring dengan pola managemen RS, tentunya sedikit demi sedikit nanti pasti akan berkembang. “Dan nantinya bisa langsung menerima pasien rawat inap,” tambahnya.
Usai meresmikan, Wabup bersama Forkopinda dan tamu undangan berkeliling rumah sakit yang berada di jalan Lingkar Utara Purwodadi tersebut. Yaitu mulai dari lihat fasilitasn IGD, ruang operasi, radiologi, ruang rawat jalan, rawat inap, mulai dari ruang VIP, kelas 1,2,dan 3. Ruangan tersebut diberi nama walisanga. Ruang VIP diberi nama Sunan Kalijaga, kelas 1 Sunan Muria, kelas 2 sunan Bonang, dan kelas 3 sunan Ampel.
“Atas nama pemerintah kabupaten, dia berharap semoga RS Siaga Utama dapat tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi RS Siaga Utama dr. Muh. Nasir Zubaidi mengatakan untuk tenaga dokter khusus ortopedi (bedah tulang) ada dua dokter.
“Sementara jumlahnya ada tujuh dokter yang menangani di RS ini,” ujarnya
Karena menjadi rumah sakit khusus untuk bedah tulang, jadi sementara yang dilayani hanya pasien bedah (ortopedia). “Sebenarnya kami open semua bisa masuk, tetapi kami ada regulasi dengan batasan 40 persen pasien (non bedah ortopedi),” imbuhnya.
Untuk pembukaan pertama ini pada (6/3) pihaknya akan merencanakan mengadakan klinik bakti sosial, yakni seputar klinik nyeri, dengan menampung sekitar 100 pasien. “Itu free,” tuturnya. (ark/mun/mal)