24.6 C
Kudus
Wednesday, June 7, 2023

Di-PHK Perusahaan, Dara Cantik asal Grobogan Ini Justru Sukses Jualan Baju

GROBOGAN – Sukses menjadi pebisnis sukses tak pernah terbayang dibenak Desy Windi sebelumnya. Desy, sapaan akrabnya, ini sukses menjual ribuan baju hanya dalam hitungan menit. Padahal, ia dulu pernah menjadi salah satu karyawan yang di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja lantaran pandemi covid-19.

Baca Juga : Duh! Uang Pembangunan RTLH di Geyer Grobogan Diduga ‘Ngendon’ di Sekdes, Begini Tanggapan Pihak Desa

Ribuan baju yang ludes terjual itu merupakan jenis baju tidur atau babydoll. Membuat alumni SMPN 3 Purwodadi ini kualahan dalam memproduksi jualannya. Hal itu disebabkan lama produksi dan waktu penjualannya yang jauh berbeda.


”Kebetulan saya punya 500 penjahit yang ada di Solo. Dalam sehari selalu ada baju yang telah jadi produksi. Namun, penjualannya berbeda-beda. Kalau untuk reseller bisa 2.500-5.000 pcs per dua kali dalam sepekan. Sedangkan untuk yang saya jual di TikTok, per hari sekitar 300-500 pcs. Seadanya barang,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Tambah 48 Sekolah di Grobogan untuk PTM

Baca Juga : Polres Grobogan Pasang Puluhan Spanduk Anti Radikalisme, Ini Tujuannya

Meski telah banyak memproduksi barang, perempuan yang beralamat di Desa Tunggak, Kecamatan Toroh ini merasa masih kurang bisa memuaskan para konsumennya.

”Masih banyak yang belum kebagian. Kadang ada reseller yang mohon-mohon minta dicarikan stok-stok apapun. Padahal kami sudah benar-benar kosong barangnya. Sedangkan mereka dikejar-kejar pelanggannya juga,” kesannya.






Reporter: Intan Maylani Sabrina

GROBOGAN – Sukses menjadi pebisnis sukses tak pernah terbayang dibenak Desy Windi sebelumnya. Desy, sapaan akrabnya, ini sukses menjual ribuan baju hanya dalam hitungan menit. Padahal, ia dulu pernah menjadi salah satu karyawan yang di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja lantaran pandemi covid-19.

Baca Juga : Duh! Uang Pembangunan RTLH di Geyer Grobogan Diduga ‘Ngendon’ di Sekdes, Begini Tanggapan Pihak Desa

Ribuan baju yang ludes terjual itu merupakan jenis baju tidur atau babydoll. Membuat alumni SMPN 3 Purwodadi ini kualahan dalam memproduksi jualannya. Hal itu disebabkan lama produksi dan waktu penjualannya yang jauh berbeda.

”Kebetulan saya punya 500 penjahit yang ada di Solo. Dalam sehari selalu ada baju yang telah jadi produksi. Namun, penjualannya berbeda-beda. Kalau untuk reseller bisa 2.500-5.000 pcs per dua kali dalam sepekan. Sedangkan untuk yang saya jual di TikTok, per hari sekitar 300-500 pcs. Seadanya barang,” ungkapnya.

Baca Juga :  Diyakini Bawa Berkah, Gunungan dari Hasil Bumi Jadi Rebutan Warga di Grobogan

Baca Juga : Polres Grobogan Pasang Puluhan Spanduk Anti Radikalisme, Ini Tujuannya

Meski telah banyak memproduksi barang, perempuan yang beralamat di Desa Tunggak, Kecamatan Toroh ini merasa masih kurang bisa memuaskan para konsumennya.

”Masih banyak yang belum kebagian. Kadang ada reseller yang mohon-mohon minta dicarikan stok-stok apapun. Padahal kami sudah benar-benar kosong barangnya. Sedangkan mereka dikejar-kejar pelanggannya juga,” kesannya.






Reporter: Intan Maylani Sabrina

Most Read

Artikel Terbaru