Ditinggal Ibu saat Melahirkan, Puluhan Anak di Grobogan Ini dapat Santunan
BANTUAN: IBI Grobogan menyerahkan bantuan ke anak piatu di Kabupaten Grobogan di Riptaloka kemarin. (INTAN MAYLANI SABRINA/RADAR KUDUS)
GROBOGAN – Tingginya angka kematian ibu (AKI), membuat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Grobogan memberikan bantuan kepada anak-anak yang ibunya meninggal saat melahirkannya. Santunan ke 35 piatu itu diberikan di Gedung Riptaloka kemarin.
Kegiatan tersebut menjadi salah satu rangkaian HUT ke-71 IBI. Sebanyak 35 anak yang diberikan bantuan, mulai dari usia tiga bulan hingga 10 tahun. Para donatur berhasil mengumpulkan Rp 43 juta yang dibagikan ke penerima santunan tersebut.
”Tahun lalu AKI di Grobogan cukup tinggi, ada 84 kasus. Kemudian tahun ini sudah ada sembilan kasus. Maka kami inisiatif untuk mengumpulkan donatur, agar bisa disalurkan ke anak-anak yang ditinggalkan ibu mereka saat melahirkannya. Santunan yang diberikan berupa uang, pakaian, mainan dan sembako,” jelas Ketua IBI Grobogan Titik Haryanti.
Pemberian tersebut diwarnai haru dan tangisan keluarga yang ditinggalkan. Lantaran mereka seakan mengingat kembali keluarganya yang sudah tiada. Setelah ditinggalkan ibunya, rata-rata para anak-anak tersebut tinggal bersama kakek nenek atau ayahnya.
”Di sela pemberian itu, kami berpesan agar keluarga yang merawat untuk menjaga anak-anak tersebut semaksimal mungkin. Didampingi tumbuh kembangnya. Jika waktunya untuk imunisasi harus diantarkan, serta pemberian menu sehat agar tidak mengalami stunting. Beri perhatian yang maksimal,” harapnya.
Pihaknya juga berharap, agar kasus AKI dan AKB di Kabupaten Grobogan bisa berhenti. Sehingga anak-anak bisa merasakan kehangatan ibu dalam proses tumbuh kembangnya. ”Kami sudah melakukan berbagai cara untuk menekan AKI mau pun AKB ini. Namun, memang kenyataannya kasus masih tinggi,” keluhnya. (int)
Reporter: Intan Maylani Sabrina
GROBOGAN – Tingginya angka kematian ibu (AKI), membuat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Grobogan memberikan bantuan kepada anak-anak yang ibunya meninggal saat melahirkannya. Santunan ke 35 piatu itu diberikan di Gedung Riptaloka kemarin.
Kegiatan tersebut menjadi salah satu rangkaian HUT ke-71 IBI. Sebanyak 35 anak yang diberikan bantuan, mulai dari usia tiga bulan hingga 10 tahun. Para donatur berhasil mengumpulkan Rp 43 juta yang dibagikan ke penerima santunan tersebut.
”Tahun lalu AKI di Grobogan cukup tinggi, ada 84 kasus. Kemudian tahun ini sudah ada sembilan kasus. Maka kami inisiatif untuk mengumpulkan donatur, agar bisa disalurkan ke anak-anak yang ditinggalkan ibu mereka saat melahirkannya. Santunan yang diberikan berupa uang, pakaian, mainan dan sembako,” jelas Ketua IBI Grobogan Titik Haryanti.
Pemberian tersebut diwarnai haru dan tangisan keluarga yang ditinggalkan. Lantaran mereka seakan mengingat kembali keluarganya yang sudah tiada. Setelah ditinggalkan ibunya, rata-rata para anak-anak tersebut tinggal bersama kakek nenek atau ayahnya.
”Di sela pemberian itu, kami berpesan agar keluarga yang merawat untuk menjaga anak-anak tersebut semaksimal mungkin. Didampingi tumbuh kembangnya. Jika waktunya untuk imunisasi harus diantarkan, serta pemberian menu sehat agar tidak mengalami stunting. Beri perhatian yang maksimal,” harapnya.
Pihaknya juga berharap, agar kasus AKI dan AKB di Kabupaten Grobogan bisa berhenti. Sehingga anak-anak bisa merasakan kehangatan ibu dalam proses tumbuh kembangnya. ”Kami sudah melakukan berbagai cara untuk menekan AKI mau pun AKB ini. Namun, memang kenyataannya kasus masih tinggi,” keluhnya. (int)