GROBOGAN – Hujan deras disertai angin terjadi pada Senin (20/3) sekitar pukul 16.00. Peristiwa itu membuat gantangan ambruk hingga sejumlah lapak sisi selatan taman kuliner simpang lima porak poranda.
Menurut salah satu pedagang taman kuliner, Sri, 48, saat kejadian ia sedang berjualan di lapaknya. Saat hujan deras tersebut, ia melihat angin kencang dari arah selatan ke utara. Langsung menggeser sejumlah rak dan meja pedagang. Di waktu serupa, gantangan yang ada di tengah-tengah lapak turut roboh.
”Ada tratak gantangan yang ikut ambruk. Padahal besok (Red, Rabu) dan Jumat mau dipakai buat lomba burung berkicau,” ungkapnya.
Setelah kejadian tersebut, kemarin sekitar pukul 08.30 terlihat para komunitas sedang memperbaiki gantangan burung tersebut. Namun, kondisi rak hingga meja milik pedagang masih dibiarkan berserakan.
”Kami langsung mengecek lokasi untuk melihat kondisi kerusakan apa saja. untuk gantangan punyanya komunitas burung, bukan paguyuban. Memang selama ini kami bekerjasama untuk meramaikan kuliner. Sedangkan gerobak yang rusak karena kami tidak ada anggaran, sehingga PKL masing-masing untuk dapat memperbaiki sendiri,” ujar Kabid Perdagangan Disperindag Grobogan Sigit Adiwibowo. (int)
Reporter: Intan Maylani Sabrina
GROBOGAN – Hujan deras disertai angin terjadi pada Senin (20/3) sekitar pukul 16.00. Peristiwa itu membuat gantangan ambruk hingga sejumlah lapak sisi selatan taman kuliner simpang lima porak poranda.
Menurut salah satu pedagang taman kuliner, Sri, 48, saat kejadian ia sedang berjualan di lapaknya. Saat hujan deras tersebut, ia melihat angin kencang dari arah selatan ke utara. Langsung menggeser sejumlah rak dan meja pedagang. Di waktu serupa, gantangan yang ada di tengah-tengah lapak turut roboh.
”Ada tratak gantangan yang ikut ambruk. Padahal besok (Red, Rabu) dan Jumat mau dipakai buat lomba burung berkicau,” ungkapnya.
Setelah kejadian tersebut, kemarin sekitar pukul 08.30 terlihat para komunitas sedang memperbaiki gantangan burung tersebut. Namun, kondisi rak hingga meja milik pedagang masih dibiarkan berserakan.
”Kami langsung mengecek lokasi untuk melihat kondisi kerusakan apa saja. untuk gantangan punyanya komunitas burung, bukan paguyuban. Memang selama ini kami bekerjasama untuk meramaikan kuliner. Sedangkan gerobak yang rusak karena kami tidak ada anggaran, sehingga PKL masing-masing untuk dapat memperbaiki sendiri,” ujar Kabid Perdagangan Disperindag Grobogan Sigit Adiwibowo. (int)
Reporter: Intan Maylani Sabrina