22.6 C
Kudus
Sunday, May 28, 2023

Ambles, Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Perbaiki Secara Swadaya Jalan Sedadi-Lajer

GROBOGAN – Rusak sejak 2020, Jalan Sedadi-Lajer yang ambles hingga Senin (20/3) belum tertangani. Padahal, jalan itu merupakan akses penting penghubung Desa Lajer-Sedadi dan Kecamatan Karangrayung-Geyer. Warga yang jengah pun secara swadaya memperbaiki jalan yang ambles sekitar empat meter tersebut.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Kudus, satu alat berat dikerahkan. Alat itu digunakan untuk meratakan kondisi jalan yang semula curam akibat patahan. Selama proses tersebut, pengendara yang melintas dialihkan ke sisi Utara jalan utama. Dibuatkan jalan pintas.

Terlihat antrean kendaraan dari dua arah. Karena jalan alternatif itu hanya bisa dilewati satu arah. Terlebih, saat melintas kendaraan melaju pelan karena kondisinya yang memperihatinkan. Tak jarang beberapa kendaraan kesulitan menanjak. Sehingga harus didorong.


Kepala Desa Sedadi Listyowati menyebut, kondisi itu sudah sejak tiga tahun lalu. Tepatnya pada tahun 2020. Sejak jalan ambles, masyarakat secara swadaya memperbaiki dengan menguruk menggunakan batu.

Baca Juga :  Delapan Bulan Berjalan, Kasus Mark Up Tanah Bulog Baru Satu Tersangka

“Kami berupaya agar kondisi jalan tidak curam, karena sejauh ini banyak yang jatuh. Terlebih saat malam dan habis hujan,” tambahnya.

Sekretaris Desa Lajer Hartono menerangkan, sejak rusak pada Maret 2020, ada penaludan dari PUPR Kabupaten Grobogan pada November 2020 dengan anggaran Rp 600 juta.

Namun, hal itu tak berarti lantaran pada Januari 2021 kembali ambles. Talud yang dibangun longsor ke sungai Lanang yang alirannya melintas di sebelah barat jalan.

“Sempat ada penanganan dari BBWS menangani namun hanya pasang prancoh yang kemudian diberi tanah-tanah ditaruh di-sandbag,” jelasnya. (tos/khim)






Reporter: Eko Santoso

GROBOGAN – Rusak sejak 2020, Jalan Sedadi-Lajer yang ambles hingga Senin (20/3) belum tertangani. Padahal, jalan itu merupakan akses penting penghubung Desa Lajer-Sedadi dan Kecamatan Karangrayung-Geyer. Warga yang jengah pun secara swadaya memperbaiki jalan yang ambles sekitar empat meter tersebut.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Kudus, satu alat berat dikerahkan. Alat itu digunakan untuk meratakan kondisi jalan yang semula curam akibat patahan. Selama proses tersebut, pengendara yang melintas dialihkan ke sisi Utara jalan utama. Dibuatkan jalan pintas.

Terlihat antrean kendaraan dari dua arah. Karena jalan alternatif itu hanya bisa dilewati satu arah. Terlebih, saat melintas kendaraan melaju pelan karena kondisinya yang memperihatinkan. Tak jarang beberapa kendaraan kesulitan menanjak. Sehingga harus didorong.

Kepala Desa Sedadi Listyowati menyebut, kondisi itu sudah sejak tiga tahun lalu. Tepatnya pada tahun 2020. Sejak jalan ambles, masyarakat secara swadaya memperbaiki dengan menguruk menggunakan batu.

Baca Juga :  Dalam Tiga Hari, Sapi-Sapi di Grobogan Mati Mendadak, Ini Penyebabnya

“Kami berupaya agar kondisi jalan tidak curam, karena sejauh ini banyak yang jatuh. Terlebih saat malam dan habis hujan,” tambahnya.

Sekretaris Desa Lajer Hartono menerangkan, sejak rusak pada Maret 2020, ada penaludan dari PUPR Kabupaten Grobogan pada November 2020 dengan anggaran Rp 600 juta.

Namun, hal itu tak berarti lantaran pada Januari 2021 kembali ambles. Talud yang dibangun longsor ke sungai Lanang yang alirannya melintas di sebelah barat jalan.

“Sempat ada penanganan dari BBWS menangani namun hanya pasang prancoh yang kemudian diberi tanah-tanah ditaruh di-sandbag,” jelasnya. (tos/khim)






Reporter: Eko Santoso

Most Read

Artikel Terbaru