24.1 C
Kudus
Thursday, March 30, 2023

Kemendag dan Kemenpupr Cek Kondisi Pasar Purwodadi Grobogan, Ini Hasil Temuannya

GROBOGAN – Tim gabungan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian PUPR hingga Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah melakukan justifikasi dengan mengecek langsung kondisi Pasar Purwodadi. Pengecekan ini yang nantinya menentukan kelayakan pasar untuk dilakukan perbaikan.

Kedatangan tim tersebut sekitar pukul 11.30 hingga 12.30, mereka langsung menuju lantai dua dengan menyambangi sejumlah kios. Mereka melihat kondisi kios yang tak layak hingga langit-langit dalam kios yang hampir semuanya mengelupas dan roboh. Bahkan, ada sejumlah pedagang yang rela menutup atap kiosnya dengan tlasar. Hal itu dilakukan karena mereka trauma kejatuhan runtuhan langit-langit.

Setelah itu, mereka menuju kios basah yakni berisi sejumlah pedagang daging dan ikan. Kondisi saluran yang mandek hingga berdekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara membuat kondisi los tampak kumuh. Plafon pun rusak, membuat pembeli kurang nyaman berada di sana.


Tim juga berjalan menuju lantai dua di ujung barat. Di sana tim menemukan lantai yang goyang saat dilewati. Di samping lantai yang goyang itu juga terdapat tembok yang juga keropos dengan sendirinya.

Kemudian mereka turun ke lantai satu bagian luar. Di sana tim menemukan plafon yang terdapat rembesan air mengalir tanpa henti. Membuat plafon tersebut ditumbuhi sejumlah tanaman, termasuk talok. ”Wah, bisa metik talok dari atap pasar ini,” ungkap Analis Perdagangan Ahli Pertama Kemendag, Feri Prayogi.

Baca Juga :  BRI Purwodadi Serahkan Bantuan CSR Pendidikan Rehab Kelas

Sedangkan petugas pelaksana Kemendag Vektor Abram menambahkan setelah pengecekan ini akan disampaikan berbagai catatan ke Kemenpupr. ”Untuk pembangunan kami belum tahu juga ke depan. Setelah ini kami buatkan berita acara dulu, yang menentukan anggaran dari Kemenpupr. Tunggu persetujuan dari sana dulu,” imbuhnya.

Sebelum pengecekan dari Kemendag tersebut, Pasar Purwodadi sudah dilakukan uji analisa struktur bangunan pada tahun lalu. Hasilnya bangunan pasar tak layak dari sisi keamanan, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan pedagang. Dengan kesimpulan tak layak dipertahankan.

”Keberadaan Pasar Purwodadi berdiri sejak 1994 yang langsung dikelola pihak ketiga atau built operate and transfer (BOT). Namun, sejak 2020 kembali diserahkan Pemkab Grobogan dengan kondisi yang sudah tak layak. Setelah ini kami lengkapi kekurangan kelengkapan persyaratan perbaikan terlebih dulu. Setelah fix dapat anggaran, tentunya kami sudah menyiapkan berbagai plan. Mulai persiapan relokasi dengan plan A, B dan C. Serta akan menyiapkan waktu berdialog dengan warga dan pedagang agar tak ada konflik sosial,” imbuh Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setiawan. (int)






Reporter: Intan Maylani Sabrina

GROBOGAN – Tim gabungan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian PUPR hingga Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah melakukan justifikasi dengan mengecek langsung kondisi Pasar Purwodadi. Pengecekan ini yang nantinya menentukan kelayakan pasar untuk dilakukan perbaikan.

Kedatangan tim tersebut sekitar pukul 11.30 hingga 12.30, mereka langsung menuju lantai dua dengan menyambangi sejumlah kios. Mereka melihat kondisi kios yang tak layak hingga langit-langit dalam kios yang hampir semuanya mengelupas dan roboh. Bahkan, ada sejumlah pedagang yang rela menutup atap kiosnya dengan tlasar. Hal itu dilakukan karena mereka trauma kejatuhan runtuhan langit-langit.

Setelah itu, mereka menuju kios basah yakni berisi sejumlah pedagang daging dan ikan. Kondisi saluran yang mandek hingga berdekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara membuat kondisi los tampak kumuh. Plafon pun rusak, membuat pembeli kurang nyaman berada di sana.

Tim juga berjalan menuju lantai dua di ujung barat. Di sana tim menemukan lantai yang goyang saat dilewati. Di samping lantai yang goyang itu juga terdapat tembok yang juga keropos dengan sendirinya.

Kemudian mereka turun ke lantai satu bagian luar. Di sana tim menemukan plafon yang terdapat rembesan air mengalir tanpa henti. Membuat plafon tersebut ditumbuhi sejumlah tanaman, termasuk talok. ”Wah, bisa metik talok dari atap pasar ini,” ungkap Analis Perdagangan Ahli Pertama Kemendag, Feri Prayogi.

Baca Juga :  BRI Purwodadi Serahkan Bantuan CSR Pendidikan Rehab Kelas

Sedangkan petugas pelaksana Kemendag Vektor Abram menambahkan setelah pengecekan ini akan disampaikan berbagai catatan ke Kemenpupr. ”Untuk pembangunan kami belum tahu juga ke depan. Setelah ini kami buatkan berita acara dulu, yang menentukan anggaran dari Kemenpupr. Tunggu persetujuan dari sana dulu,” imbuhnya.

Sebelum pengecekan dari Kemendag tersebut, Pasar Purwodadi sudah dilakukan uji analisa struktur bangunan pada tahun lalu. Hasilnya bangunan pasar tak layak dari sisi keamanan, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan pedagang. Dengan kesimpulan tak layak dipertahankan.

”Keberadaan Pasar Purwodadi berdiri sejak 1994 yang langsung dikelola pihak ketiga atau built operate and transfer (BOT). Namun, sejak 2020 kembali diserahkan Pemkab Grobogan dengan kondisi yang sudah tak layak. Setelah ini kami lengkapi kekurangan kelengkapan persyaratan perbaikan terlebih dulu. Setelah fix dapat anggaran, tentunya kami sudah menyiapkan berbagai plan. Mulai persiapan relokasi dengan plan A, B dan C. Serta akan menyiapkan waktu berdialog dengan warga dan pedagang agar tak ada konflik sosial,” imbuh Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setiawan. (int)






Reporter: Intan Maylani Sabrina

Most Read

Artikel Terbaru