GROBOGAN – Rumah tahanan (Rutan) Kelas II B Purwodadi kini beralih menjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Purwodadi mulai Januari 2022 mendatang. Perubahan status bareng dengan dua rutan di Jawa Tengah yakni Batang dan Wonogiri.
Kepala Lapas Grobogan Soebiyakto mengatakan, perubahan status dan operasional Lapas mulai berlaku 1 Januari 2022. Adanya perubahan nama maka ada penambahan pengawasan dari empat menjadi 12 pegawai. ”Jadi beban kerja bertambah. Untuk kapasitas ada 120 tempat tidur,” kata Soebiyakto.
Menurutnya dengan peralihan status maka ada penambahan program. Salah satunya memberikan pelatihan kerja dari narapidana. Mulai dari pembuatan membelar, kriya dan pengelasan. Program pelatihan tidak dilakukan sendiri. Namun, juga menggandeng dari Balai Latihan kerja (BLK) Disnakertrans Grobogan.
”Kalau dari pusat ingin jadi Lapas Produktif. Penghuni banyak jangan banyak menganggur. Para narapidana harus diberikan keterampilan kerja,” terang dia.
Terkait dengan peresmian rutan kelas II B Purwodadi menjadi Lapas Purwodadi masih menunggu dari jadwal Kanwil Jawa Tengah. Dengan berubahnya nama bisa memberikan pembinaan lebih baik kepada narapidana. Yaitu dengan ketrampilan dan ilmu .
”Itu ibarat bengkel . kita ini sudah pasti tidak baik jadi. Kalau kita bengkel barang rusak keluarnya bisa bagus . maka kita ajari pertukangan, pengelasan. Karena mayoritas penghuni lapas dari warga Purwodadi hampir 70 persen,” imbuhnya. (mun/ali)
Reporter: Sirojul Munir
GROBOGAN – Rumah tahanan (Rutan) Kelas II B Purwodadi kini beralih menjadi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Purwodadi mulai Januari 2022 mendatang. Perubahan status bareng dengan dua rutan di Jawa Tengah yakni Batang dan Wonogiri.
Kepala Lapas Grobogan Soebiyakto mengatakan, perubahan status dan operasional Lapas mulai berlaku 1 Januari 2022. Adanya perubahan nama maka ada penambahan pengawasan dari empat menjadi 12 pegawai. ”Jadi beban kerja bertambah. Untuk kapasitas ada 120 tempat tidur,” kata Soebiyakto.
Menurutnya dengan peralihan status maka ada penambahan program. Salah satunya memberikan pelatihan kerja dari narapidana. Mulai dari pembuatan membelar, kriya dan pengelasan. Program pelatihan tidak dilakukan sendiri. Namun, juga menggandeng dari Balai Latihan kerja (BLK) Disnakertrans Grobogan.
”Kalau dari pusat ingin jadi Lapas Produktif. Penghuni banyak jangan banyak menganggur. Para narapidana harus diberikan keterampilan kerja,” terang dia.
Terkait dengan peresmian rutan kelas II B Purwodadi menjadi Lapas Purwodadi masih menunggu dari jadwal Kanwil Jawa Tengah. Dengan berubahnya nama bisa memberikan pembinaan lebih baik kepada narapidana. Yaitu dengan ketrampilan dan ilmu .
”Itu ibarat bengkel . kita ini sudah pasti tidak baik jadi. Kalau kita bengkel barang rusak keluarnya bisa bagus . maka kita ajari pertukangan, pengelasan. Karena mayoritas penghuni lapas dari warga Purwodadi hampir 70 persen,” imbuhnya. (mun/ali)
Reporter: Sirojul Munir