23.9 C
Kudus
Wednesday, June 7, 2023

Langka, Warga Blora Terpaksa Ikut Antre Oksigen di Grobogan

GROBOGAN – Tabung gas oksigen masih langka di sejumlah daerah, termasuk di Grobogan. Hal itu tampak dari antrean pengisian tabung gas oksigen di BPBD Grobogan. Antrean sampai tiga hari. Bahkan, warga asal Blora pun ikut mengantre.

Kasi Kedaruratan pada BPBD Grobogan Masrikan mengungkapkan, meski secara umum warga harus mengantre tiga hari, namun apabila ada yang kebutuhannya benar-benar darurat, pihaknya akan memprioritaskan.

“Kalau memang kebutuhannya darurat, ya saat itu juga kami isi. Tapi kalau di rumah ternyata masih ada tabung, ya kami cancel dulu. Bisa menunggu antrean,” tuturnya kemarin.


Lebih lanjut, Masrikan menerangkan, pihaknya juga selalu memberi pengertian gas yang diberikan pihak BPBD Grobogan sifatnya sementara saja. Apabila digunakan terus-menerus justru kurang baik.

“Ini kan kami memasukkan udara bebas ke dalam tabung. Kemudian difilter dengan sedemikian rupa. Warga selalu kami edukasi agar jangan terus-menerus pakai oksigen ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Awal Tahun 2022, Pemkab Grobogan Siapkan Kantor Baru untuk Gedung Bappeda

Dalam satu sif, tutur Masrikan, pihaknya maksimal bisa mengisi sebanyak 20 tabung. Dengan sebuah tabung rata-rata waktu pengisiannya 20-30 menit, maka satu sif kiranya bisa pas terisi 20 tabung.

Di kantor BPBD Grobogan, kemarin tampak puluhan tabung gas oksigen berjajar rapi. Setiap tabung diberi tempelan kertas berisi nama, asal daerah atau kecamatan dan nomor HP yang bisa dihubungi. Sehingga, nantinya ketika mengambil bisa sesuai waktu pengantrean.

Hingga kemarin, sejumlah fasilitas kesehatan di Grobogan memang masih kekurangan tabung gas oksigen. Di RSUD Getas Pendowo Gubug penggunaan dalam sehari ada 30 tabung. Sedangkan, stok tersedia tabung 1 m3 ada 3 buah dan 6 m3 6 buah. Adapun, rencana kebutuhannya yakni 35 tabung.

GROBOGAN – Tabung gas oksigen masih langka di sejumlah daerah, termasuk di Grobogan. Hal itu tampak dari antrean pengisian tabung gas oksigen di BPBD Grobogan. Antrean sampai tiga hari. Bahkan, warga asal Blora pun ikut mengantre.

Kasi Kedaruratan pada BPBD Grobogan Masrikan mengungkapkan, meski secara umum warga harus mengantre tiga hari, namun apabila ada yang kebutuhannya benar-benar darurat, pihaknya akan memprioritaskan.

“Kalau memang kebutuhannya darurat, ya saat itu juga kami isi. Tapi kalau di rumah ternyata masih ada tabung, ya kami cancel dulu. Bisa menunggu antrean,” tuturnya kemarin.

Lebih lanjut, Masrikan menerangkan, pihaknya juga selalu memberi pengertian gas yang diberikan pihak BPBD Grobogan sifatnya sementara saja. Apabila digunakan terus-menerus justru kurang baik.

“Ini kan kami memasukkan udara bebas ke dalam tabung. Kemudian difilter dengan sedemikian rupa. Warga selalu kami edukasi agar jangan terus-menerus pakai oksigen ini,” tambahnya.

Baca Juga :  Diduga Bukan Aswaja, Sejumlah Ormas di Grobogan Tolak Ustad Basalamah

Dalam satu sif, tutur Masrikan, pihaknya maksimal bisa mengisi sebanyak 20 tabung. Dengan sebuah tabung rata-rata waktu pengisiannya 20-30 menit, maka satu sif kiranya bisa pas terisi 20 tabung.

Di kantor BPBD Grobogan, kemarin tampak puluhan tabung gas oksigen berjajar rapi. Setiap tabung diberi tempelan kertas berisi nama, asal daerah atau kecamatan dan nomor HP yang bisa dihubungi. Sehingga, nantinya ketika mengambil bisa sesuai waktu pengantrean.

Hingga kemarin, sejumlah fasilitas kesehatan di Grobogan memang masih kekurangan tabung gas oksigen. Di RSUD Getas Pendowo Gubug penggunaan dalam sehari ada 30 tabung. Sedangkan, stok tersedia tabung 1 m3 ada 3 buah dan 6 m3 6 buah. Adapun, rencana kebutuhannya yakni 35 tabung.


Most Read

Artikel Terbaru