GROBOGAN – Sejak awal pandemi, pelayanan perpustakaan di Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpusda) Grobogan masih belum beroperasi. Sedangkan pelengkap persyaratan membuka pelayanan, mulai diusulkan di APBD Perubahan nanti.
”Kami belum bisa memulai pelayanan, karena di APBD Perubahan nanti baru mengajukan untuk pembelian alat sterilisasi buku dan alat penjernih udara. Setelah didapat, kami akan langsung menyurati bupati Grobogan, agar pelayanan bisa kembali dibuka dengan prokes ketat,” kata Kepala Dinarpusda Grobogan Supriyanto melalui Kabid Perpustakaan Melik.
Selama perpustakaan off, Dinarpusda mulai berbenah dengan melakukan penataan ruang. Terlebih beberapa waktu lalu, mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 800 juta. Digunakan untuk membeli perabot ruang pelayanan, seperti rak, meja, meja panel informasi, loker, alat peraga, hingga 10 unit komputer.
”Kami baru menata ulang, karena ada tambahan sarana dan prasarana tersebut. Juga ada 315 koleksi buku baru bersumber dari APBD yang akan di pajang di rak. Namun memang masih terlihat kosong. Kami harap koleksi di sini bisa semakin lengkap,” ungkapnya.
Selain itu, perpusda juga menambah pelayanan untuk memudahkan pembaca. Dengan akan memasang katalog daring. Nantinya pengunjung bisa mencari buku melalui komputer yang disediakan di perpustakaan. (mal)
Reporter: Intan Maylani Sabrina
GROBOGAN – Sejak awal pandemi, pelayanan perpustakaan di Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpusda) Grobogan masih belum beroperasi. Sedangkan pelengkap persyaratan membuka pelayanan, mulai diusulkan di APBD Perubahan nanti.
”Kami belum bisa memulai pelayanan, karena di APBD Perubahan nanti baru mengajukan untuk pembelian alat sterilisasi buku dan alat penjernih udara. Setelah didapat, kami akan langsung menyurati bupati Grobogan, agar pelayanan bisa kembali dibuka dengan prokes ketat,” kata Kepala Dinarpusda Grobogan Supriyanto melalui Kabid Perpustakaan Melik.
Selama perpustakaan off, Dinarpusda mulai berbenah dengan melakukan penataan ruang. Terlebih beberapa waktu lalu, mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 800 juta. Digunakan untuk membeli perabot ruang pelayanan, seperti rak, meja, meja panel informasi, loker, alat peraga, hingga 10 unit komputer.
”Kami baru menata ulang, karena ada tambahan sarana dan prasarana tersebut. Juga ada 315 koleksi buku baru bersumber dari APBD yang akan di pajang di rak. Namun memang masih terlihat kosong. Kami harap koleksi di sini bisa semakin lengkap,” ungkapnya.
Selain itu, perpusda juga menambah pelayanan untuk memudahkan pembaca. Dengan akan memasang katalog daring. Nantinya pengunjung bisa mencari buku melalui komputer yang disediakan di perpustakaan. (mal)
Reporter: Intan Maylani Sabrina