Butuh Sarana Penunjang Vaksin PMK
GROBOGAN – Berkaca pengalaman penyuntikan 5.000 vaksin PMK tahap pertama, Pemkab Grobogan berharap droping berikutnya tak sekedar vaksin semata. Tetapi disertakan sarana penunjang seperti sarpras hingga operasional.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan Riyanto menjelaskan pengalaman selama penyuntikkan 5.000 vaksin yang dikebut selama empat hari menguras tenaga dan biaya. Terlebih jumlah tenaga kesehatan terbatas.
“Kalau ada penambahan vaksin lagi, Harus ada sapras pendukung dan biaya operasionalnya,” jelasnya.
Jika tidak ada sarana penunjang seperti SDM, peralatan, dan biaya, menurutnya pelaksanaan vaksinasi akan berat dilakukan. Terlebih jumlah populasi ternak besar di Grobogan mencapai 207 ribu ekor. “Yang tahap l kemarin hanya dapat vaksin saja,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab Grobogan mendapat jatah 5.000 vaksin yang penyuntikannya dikebut selama empat hari dengan melibatkan 20 vaksinator dan 20 pencatat.
“Kami alokasikan untuk 20 desa di 10 kecamatan. Masing-masing kecamatan dua desa. Kami utamakan di desa yang belum ada kasus,” terangnya.
Per desa akan ada empat petugas yang terjun. Ditarget dua hari rampung setelah itu pindah ke desa lain. Empat hari itu terhitung dari 28 Juni hingga 1 Juli.
“Kami ditarget 2 Juli selesai. Jadi ini dikebut empat hari,” katanya.
Riyanto mengatakan, sepuluh desa yang menjadi sasaran pada vaksinasi pada 28-29 Juni 2022 yakni Desa Warukaranganyar, Tambirejo, Geyer, Getasrejo, Pojok, Dapurno, Banjarsari, Tanjungharjo, Banjarejo, Tuko.
Sementara, 30 Juni hingga 1 Juli 2022 yakni Desa Genuksuran, Ngrandah, Ledokdawan, Ngabenrejo, Plosoharjo, Kropak, Simo, Belor, Bendoharjo, Jambon. (tos/mal)