Kejahatan jalanan masih menjadi momok bagi warga Pati. Polres Pati meresponnya dengan menghadirkan Timsus Pasopati. Mereka berkeliling tiap malam. Khususnya di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah tindak kejahatan.
ACHMAD ULIL ALBAB, Pati, Radar Kudus
PULANG malam bagi Yuli Kurniawati, 22, menjadi sesuatu hal yang mendebarkan. Dia tidak pernah berani keluar sendirian. Jika terpaksa harus pulang malam, harus ada yang mengantar atau menjemputnya.
“Ya harus dijemput bapak atau kakak laki-laki. Pulang malam masih belum berani kalau sendirian, takut ada apa-apa. Bisa aja kalau di jalanan rawan takutnya ada begal atau apalah. Kan sempat ramai di sosial media ada begal dan sebagainya,” papar gadis yang tinggal di daerah Margorejo ini.
Kekhawatiran yang dirasakan Yuli sangat beralasan. Keamanan dan kenyamanan di jalan khususnya pada malam hari menjadi dambaan baginya, juga dambaan bagi semua warga di kota ini. Indana, 22, warga Kecamatan Margoyoso juga sependapat akan hal tersebut.
“Kekhawatiran itu pasti ada, karena itu perlu peran penjaga keamanan dari pihak kepolisian. Khususnya malam hari. Hal ini agar memberikan rasa aman kepada masyarakat,” imbuh Indana,
“Timsus Pasopati selalu berpatroli rutin, tiap malam. Berupaya menjaga kamtibmas dan kondusifitas wilayah sesuai misi tim yang dibentuk oleh Kapolres,” jelas Kasat Samapta Polres Pati AKP Sugihantoro.
Patroli, lanjutnya, diprioritaskan di wilayah-wilayah rawan tindak kriminal, khususnya pada malam hari. Pemetaan wilayah rawan sesuai laporan dan analisis yang diterima dari pihak intelijen.
Timsus Pasopati sendiri merupakan sebuah “pasukan khusus” yang dibentuk untuk mengemban tugas berat dalam menjaga kamtibmas serta kondusifitas wilayah di Kabupaten Pati. Diinisiasi langsung oleh Kapolres Pati AKBP Cristian Tobing.
Terbentuknya pasukan ini dilatarbelakangi meningkatnya kasus kejahatan di wilayah Kabupaten Pati yang semakin komplek, khususnya kejahatan konvensional dan transaksional crime serta kejahatan yang berimplikasi kontijensi. Sehingga diperlukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam menangani permasalahan tersebut khususnya kamtibmas yang ada di wilayah Pati.
“Jadi, saya sebagai Kapolres Pati membentuk tim khusus guna menjaga kamtibmas dan kondusifitas Pati yang disingkat Pasopati. Anggotanya dari Satsamapta Polres Pati yang ditingkatkan skill kemampuannya melalui pelatihan dengan Kompi Brimob Pati,” jelas Kapolres Pati AKBP Christian Tobing.
Mereka dapat menangani aksi unjuk rasa, rusuh massa maupun penanganan harkamtibmas lainnya. Misalnya patroli dan operasi multi sasaran, termasuk upaya preventif dan represif.
Adapun keanggotaan dari timsus Pasopati ini berjumlah 50 anggota yang dipilih dan hanya diambil dari Sat Samapta Polres Pati.
Output dari tim Pasopati ini, lanjut Kapolres, harapannya adalah dapat meningkatkan kegiatan kepolisian guna menjaga kamtibmas di wilayah Kabupaten Pati tetap kondusif melalui upaya preemtif, preventif.
Terkait dengan kejadian kejahatan konvensional, Kapolres Pati berupaya secara terus menerus melakukan upaya pencegahan dan sosialisasi imbauan-imbauan kepada masyarakat dalam rangka menjaga kamtibmas termasuk upaya represif pengungkapan kasus serta penyelesaian perkara-perkara yang dilaporkan masyarakat.
Dengan tim Pasopati ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Selan itu, memberikan persepsi positif dari masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di lapangan.
“Jadi ini merupakan peningkatan SDM yang nanti harapannya atau outputnya dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Kapolres.
Dilihat di lapangan, pembentukan Timsus Pasopati bukan hanya gimmick. Timsus Pasopati sangat cepat merespon laporan warga. Seperti beberapa waktu lalu, tentang adanya laporan lokasi rawan di bangjo lingkar sebelah timur PDAM Pati yang sering ada pemalakan. Personel Timsus Pasopati yang berpatroli langsung memantau wilayah tersebut.
Respon cepat ini sebagai bentuk pelayanan Polres Pati untuk memberikan rasa aman dengan menjaga kamtibmas dan kondusifitas wilayah. Langkah ini menjadi implementasi dari visi besar Kapolri Jenderal Polisi Listyo SIgit Prabowo, tentang Polri Presisi, yang merupakan singkatan dari prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan, ini membuat pelayanan dari kepolisian lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat. (*/him)