REMBANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menggandeng PT PLN (Persero) bersama masyarakat Jateng mencegah abrasi pantai dan banjir rob. Langkahnya dengan merestorasi kawasan pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura). Lewat kick off ”Strategi Menuju Pantura Lestari” di Rembang pada Kamis (16/3) lalu.
Ganjar menjelaskan, kawasan Pantura merupakan salah satu jalur penting dalam menopang perekonomian nasional. Namun, tantangan iklim seperti abrasi, penurunan permukaan tanah, dan banjir pasang air laut menjadikan semangat memerangi tantangan iklim digaungkan. Juga sejalan dengan program Pantura Lestari.
”Jalur Pantura yang bernilai strategis ini, mampu memengaruhi perekonomian nasional. Untuk itu, secara konsisten Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) hadir mengakomodasi solusi dari lintas lembaga dan akademisi untuk mengambil langkah konkret mengatasi fenomena banjir dan abrasi di Jalur Pantura,” ujar Ganjar.
Berbagai strategi dilakukan Gubernur Ganjar untuk memitigasi bencana ini. Di antaranya, melakukan perluasan hutan mangrove di sepanjang pesisir Pantura. Hutan mangrove ini, bahkan juga disulap menjadi destinasi ekowisata, sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat. Selain itu, memanfaatkan sisa abu pembakaran batu bara PLTU milik PLN yang dijadikan tetrapod sebagai pemecah gelombang laut.
Upaya strategis dan efektif yang dilakukan di Rembang kali ini merupakan pilot project. Ke depan, Pemprov Jateng akan melanjutkan langkah yang sama di wilayah lain di sepanjang Jalur Pantura.
”Apa yang kami lakukan di Rembang ini sukses dan akan kami extend di daerah lain seperti Pekalongan, ada Tegal sedikit, Pemalang, termasuk Brebes. Jadi, ini penting kita lakukan bersama, sehingga bisa meminimalisasi risiko abrasi pantai,” ujar Ganjar.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan PLN akan terus mendukung semangat gubernur Jawa Tengah dalam merehabilitasi lingkungan pesisir Pantai Utara. Semangat Pemprov Jateng untuk memerangi iklim sejalan dengan upaya PLN dalam transisi energi demi mencapai net zero emission (NZE). Dengan begitu, melakukan pendampingan kepada masyarakat untuk merawat lingkungan sekitar.
”Kami melihat upaya Pemprov Jateng yang luar biasa. Dengan kepemimpinan Pak Ganjar, strategi restorasi lingkungan melalui penanaman mangrove, pembuatan tanggul sekaligus melibatkan peran aktif masyarakat mampu berjalan baik. Kami akan terus mendukung langkah ini yang sejalan dengan agenda transisi energi kami,” ujar Darmawan.
Ia menjelaskan, PLN melakukan restorasi wilayah mangrove melalui penanaman 100 ribu mangrove. Langkah ini guna memitigasi risiko banjir dan abrasi di wilayah sekitar Pantai Utara Jawa, khususnya di Pasar Banggi, Rembang, yang terdampak dari perubahan iklim.
Tanaman mangrove menjadi salah satu penopang pemanasan dari perairan laut. Dalam kolaborasi ini, penanaman mangrove akan dilakukan di lahan seluas 10 hektare. Dibagi menjadi dua tahap, semester I dan II. Sedangkan bibit mangrove yang digunakan berasal dari pembibitan kelompok tani setempat.
Nantinya, kolaborasi PLN dan Pemprov Jateng ini akan dilanjutkan dengan penanaman mangrove di wilayah lain yang masih membutuhkan restorasi tanaman mangrove. Direncanakan untuk wilayah Pantai Utara Jawa kebutuhannya sekitar 437.860 batang mangrove dengan luas 100 hektare pada tahun ini.
Selain penanaman mangrove, PLN menggunakan teknologi pengolahan sisa abu pembakaran batu bara di PLTU atau fly ash bottom ash (FABA) menjadi beton sebagai bahan baku tetrapod. Tetrapod ini berfungsi sebagai tanggul sementara dalam menahan terjangan ombak.
”Kami menggunakan FABA ini menjadi tetrapod. Ternyata biaya produksi pembuatan tetrapod bisa ditekan hingga 50 persen. Sehingga menjadi langkah strategis untuk mempercepat mitigasi abrasi pantai di sepanjang pesisir Pantura,” tuturnya.
FABA yang digunakan dihasilkan dari PLTU Tanjung Jati B Jepara dan PLTU Rembang. Tetrapod yang dihasilkan ada dua jenis, berat 100 kg dan satu ton. PLN memastikan penggunaan ini aman dan tidak mencemari lingkungan. Sebab, kualitasnya sudah sesuai dengan standar nasional. Produk FABA dari PLTU Tanjung Jati B lolos pengujian laboratorium bahan konstruksi dari Unisula dan FABA dari PLTU Rembang lolos uji laboratorium Undip. (lin)