JEPARA – Investasi dari sektor penanaman modal asing (PMA) di Kabupaten Jepara selama kurun waktu 2021 meningkat pesat dibanding dengan tahun 2020. Pasalnya, di tahun 2020 investasi yang masuk di Jepara hanya sekitar Rp 5,3 triliun. Sementara di tahun kemarin menurut data dari Online Single Submission (OSS) investasi yang masuk di Jepara mencapai Rp 61,1 triliun.
Tahun kemarin, jumlah proyek dari sektor PMA ada 54. Sementara tenaga kerja yang berhasil diserap sekitar 6.789 pekerja. Yang paling besar menyumbang investasi di Jepara tahun kemarin masih didominasi oleh sektor listrik, gas, dan air.
Nilai penanaman modal tahun 2021 oleh sektor tersebut mencapai Rp 60,088 triliun. Dibandingkan tahun 2020, nilai investasinya hanya Rp 5,069 triliun. Dan berasal dari sembilan proyek.
Bahkan, belum lama ini Jepara juga menarik investor di bidang energi. Suntikan investasinya direncankan sebesar Rp 26,1 miliar dari perusahaan energi PT Solarian Energi Alam. Perusahaan tersebut tertarik berinvestasi untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di Karimunjawa.
“Jepara ini masih cukup seksi. Tahun kemarin jumlah nilai investasi meningkat drastis dari tahun 2020. Jadi cukup besar sekali,” terang Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jepara Hery Yulianto melalui Kabid Penanaman Modal M. Zaenul Arifin.
Menurutnya, faktor meningkatnya nilai investasi itu dipengaruhi jumlah proyek yang bertambah dari penanam modal asing di Jepara. “Selain investor baru, juga ada investor lama yang melakukan perluasan investasi,” jelasnya.
Namun, sejauh ini untuk target nilai investasi di Jepara masih belum dipastikan. Pasalnya, baru akan dirapatkan. (war)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom
JEPARA – Investasi dari sektor penanaman modal asing (PMA) di Kabupaten Jepara selama kurun waktu 2021 meningkat pesat dibanding dengan tahun 2020. Pasalnya, di tahun 2020 investasi yang masuk di Jepara hanya sekitar Rp 5,3 triliun. Sementara di tahun kemarin menurut data dari Online Single Submission (OSS) investasi yang masuk di Jepara mencapai Rp 61,1 triliun.
Tahun kemarin, jumlah proyek dari sektor PMA ada 54. Sementara tenaga kerja yang berhasil diserap sekitar 6.789 pekerja. Yang paling besar menyumbang investasi di Jepara tahun kemarin masih didominasi oleh sektor listrik, gas, dan air.
Nilai penanaman modal tahun 2021 oleh sektor tersebut mencapai Rp 60,088 triliun. Dibandingkan tahun 2020, nilai investasinya hanya Rp 5,069 triliun. Dan berasal dari sembilan proyek.
Bahkan, belum lama ini Jepara juga menarik investor di bidang energi. Suntikan investasinya direncankan sebesar Rp 26,1 miliar dari perusahaan energi PT Solarian Energi Alam. Perusahaan tersebut tertarik berinvestasi untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya di Karimunjawa.
“Jepara ini masih cukup seksi. Tahun kemarin jumlah nilai investasi meningkat drastis dari tahun 2020. Jadi cukup besar sekali,” terang Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jepara Hery Yulianto melalui Kabid Penanaman Modal M. Zaenul Arifin.
Menurutnya, faktor meningkatnya nilai investasi itu dipengaruhi jumlah proyek yang bertambah dari penanam modal asing di Jepara. “Selain investor baru, juga ada investor lama yang melakukan perluasan investasi,” jelasnya.
Namun, sejauh ini untuk target nilai investasi di Jepara masih belum dipastikan. Pasalnya, baru akan dirapatkan. (war)
Reporter: Moh. Nur Syahri Muharrom