BLORA – Sebuah video perang sarung viral di media sosial kemarin (28/3). Video itu memperlihatkan kelompok remaja sedang baku hantam dengan sarung. Diduga kejadian itu berlangsung di wilayah Mentul, kawasan 0 Km Cepu. Namun, Kapolsek Cepu mengklaim tidak ada laporan.
Dari video yang beredar, diduga perang sarung terjadi saat waktu sahur. Belasan remaja itu tampak saling pukul dengan menggunakan sarung.
“Jane apa to yang kalian cari??? Beredar di grup WA per4n9 sarung antara beberapa kelompok remaja. Kejadian diindikasi di mentul, sebelah Utara tugu 0 Km Cepu. Kalau memang ini tradisi, kenapa saling menyakiti. Kalau hanya bercanda kenapa sampai ada yang luka. Monggo sami bijak… Putra putranya di awasi…,” tulis akun Instagram @_infoblora saat mengunggah video di saluran Instagram.
Salah seorang saksi yang tak mau disebutkan namanya menjelaskan, kemarin dini hari terdapat anak-anak yang bermain perang perangan dengan menggunakan sarung di sekitar Perumahan Pertamina Mentul. Namun saat diketahui saksi, anak-anak tersebut lalu membubarkan diri.
Kapolsek Cepu AKP Agus Priyo Hatmoko membenarkan video tersebut sudah beredar luas. Namun pihaknya mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan yang masuk mengenai kejadian tersebut.
“Anak-anak gebuk-gebukan sarung. Yang di YouTube sudah viral. Kami sudah patroli. Tidak ada laporan dari warga kok. Dicek anggota juga tidak ada saksi, tidak ada yang tahu,” terangnya.
Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Dia mengimbau dalam bulan Ramadan 1444 hijriah ini dapat disambut dengan kegiatan yang positif.
“Saya mengimbau gak usah melakukan seperti itu. Jaga keselamatan, jaga Ramadan dengan hal-hal yang positif, mencari amalan,” imbaunya. (cha/mal)
Reporter: Ahmad Zaimul Chanief
BLORA – Sebuah video perang sarung viral di media sosial kemarin (28/3). Video itu memperlihatkan kelompok remaja sedang baku hantam dengan sarung. Diduga kejadian itu berlangsung di wilayah Mentul, kawasan 0 Km Cepu. Namun, Kapolsek Cepu mengklaim tidak ada laporan.
Dari video yang beredar, diduga perang sarung terjadi saat waktu sahur. Belasan remaja itu tampak saling pukul dengan menggunakan sarung.
“Jane apa to yang kalian cari??? Beredar di grup WA per4n9 sarung antara beberapa kelompok remaja. Kejadian diindikasi di mentul, sebelah Utara tugu 0 Km Cepu. Kalau memang ini tradisi, kenapa saling menyakiti. Kalau hanya bercanda kenapa sampai ada yang luka. Monggo sami bijak… Putra putranya di awasi…,” tulis akun Instagram @_infoblora saat mengunggah video di saluran Instagram.
Salah seorang saksi yang tak mau disebutkan namanya menjelaskan, kemarin dini hari terdapat anak-anak yang bermain perang perangan dengan menggunakan sarung di sekitar Perumahan Pertamina Mentul. Namun saat diketahui saksi, anak-anak tersebut lalu membubarkan diri.
Kapolsek Cepu AKP Agus Priyo Hatmoko membenarkan video tersebut sudah beredar luas. Namun pihaknya mengungkapkan hingga saat ini belum ada laporan yang masuk mengenai kejadian tersebut.
“Anak-anak gebuk-gebukan sarung. Yang di YouTube sudah viral. Kami sudah patroli. Tidak ada laporan dari warga kok. Dicek anggota juga tidak ada saksi, tidak ada yang tahu,” terangnya.
Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Dia mengimbau dalam bulan Ramadan 1444 hijriah ini dapat disambut dengan kegiatan yang positif.
“Saya mengimbau gak usah melakukan seperti itu. Jaga keselamatan, jaga Ramadan dengan hal-hal yang positif, mencari amalan,” imbaunya. (cha/mal)
Reporter: Ahmad Zaimul Chanief