BLORA – Serangkaian kegiatan digelar dalam peresmian Desa Pengkoljagong, Jati, Blora, sebagai kampung Pancasila beberapa waktu lalu (26/3). Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah lomba foto jurnalistik, Pergelaran wayang kulit, lomba mural, dan lain-lain. Peresmian menjadi kampung Pancasila ini adalah yang pertama di Jawa Tengah.
Peresmian dilakukan oleh Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) IV Diponegoro Brigjen TNI Parwito yang didampingi Sekretaris utama BPIP RI Karjono, Dewan pengarah BPIP Romo Benny Susetyo, serta Bupati Blora Arief Rahman dan wakilnya Tri Yuli Setyowati.
Peresmian kampung pancasila ini guna menggencarkan gerakan hidup rukun antar sesama masyarakat, sesuai dengan nilai nilai yang terkandung dalam butir Pancasila. Hal itu karena Pancasila merupakan dasar negara yang dijadikan sebagai pegangan hidup dalam berbangsa dan bernegara.
”Gagasan membentuk Kampung Pancasila agar masyarakat mampu mengamalkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” terang Kasdam Parwito.
Selain itu, program ini juga sebagai bentuk antisipasi paham radikalisme yang dirasa masih banyak berkembang di wilayah Jateng-DIY. Menurutnya, warga Jawa Tengah yang memiliki latar belakang beragam cukup berpotensi menimbulkan konflik yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok radikal. Karenanya, program ini diharapkan mampu memutus rantai penyebaran tersebut dan manjaga sekaligus menguatkan Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
”Pancasila harus diinternalisasikan dalam jiwa-jiwa generasi muda, agar Pancasila tetap menjadi alat pemeersatu bangsa,” harapnya.
Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, pencanangan kampung Pancasila adalah upaya menjaga Pancasila dan NKRI. ”Kita (Kabupaten Blora, Red) ada 16 Kecamatan dan akan dicanangkan semua, ini bentuk komitmen kita (Pemkab Blora, Red) bersama masyarakat, TNI dan Polri untuk selalu bersinergi,” ucapnya. (cha)