BLORA – Sebanyak 45 anak mengikuti khitanan massal pada Jumat (17/3). Mereka yang merupakan warga kurang mampu itu bisa mengikuti program dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Soetidjono Blora secara gratis.
Bertempat di halaman eks Akademi Keperawatan (Akper) Blora, anak-anak yang didampingi oleh orang tua atau saudaranya itu menampakkan ekspresi yang berbeda.
Nampak, ada yang senang karena mendapatkan amplop berisi uang saku, ada juga yang tampak ragu karena khawatir merasakan sakit.
Fadil, siswa kelas V SD Negeri di Blora, salah satu peserta asal Kecamatan Blora ini, mengaku senang dengan Khitanan massal yang diselenggarakan RSUD. Dia datang bersama orang tuanya. “Lumayan sakit, tapi senang dapat bingkisan dan uang sangu,” katanya.
Orang tua Fadil, Khoirul merasa terbantu dengan adanya khitanan massal ini. Dia berharap acara serupa nantinya bisa melibatkan masyarakat yang lebih banyak lagi, sebab hal itu menurutnya dapat membantu masyarakat yang kurang mampu. (cha/zen)
Reporter: Ahmad Zaimul Chanief
BLORA – Sebanyak 45 anak mengikuti khitanan massal pada Jumat (17/3). Mereka yang merupakan warga kurang mampu itu bisa mengikuti program dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) rumah sakit umum daerah (RSUD) dr. Soetidjono Blora secara gratis.
Bertempat di halaman eks Akademi Keperawatan (Akper) Blora, anak-anak yang didampingi oleh orang tua atau saudaranya itu menampakkan ekspresi yang berbeda.
Nampak, ada yang senang karena mendapatkan amplop berisi uang saku, ada juga yang tampak ragu karena khawatir merasakan sakit.
Fadil, siswa kelas V SD Negeri di Blora, salah satu peserta asal Kecamatan Blora ini, mengaku senang dengan Khitanan massal yang diselenggarakan RSUD. Dia datang bersama orang tuanya. “Lumayan sakit, tapi senang dapat bingkisan dan uang sangu,” katanya.
Orang tua Fadil, Khoirul merasa terbantu dengan adanya khitanan massal ini. Dia berharap acara serupa nantinya bisa melibatkan masyarakat yang lebih banyak lagi, sebab hal itu menurutnya dapat membantu masyarakat yang kurang mampu. (cha/zen)
Reporter: Ahmad Zaimul Chanief