BLORA – Roadshow penganugerahan Jawa Pos Radar Kudus Award sampai di Kabupaten Blora kemarin. Ini sekaligus rangkaian kegiatan pemberian penghargaan tahunan ini. Kabupaten Blora diganjar tiga penghargaan. Mulai pengembangan ekonomi melalui infrastruktur bandara hingga program percepatan peningkatan SDM melalui satu desa dua sarjana.
Acara penganugerahan digelar di Pendapa Kabupaten Blora. Suasana di sekitar pendapa tampak meriah. Di halaman berjajar karangan bunga. Untuk ucapan hari jadi ke-272 Blora yang jatuh pada 11 Desember. Di area pendapa juga berdiri stan-stan produk kreatif. Ada alat-alat unik yang diciptakan putra-putri kota berslogan Mustika ini. Seperti alat penyaring air agar jernih, tempat sampah yang bisa menyulap menjadi pupuk, dan produk-produk lain.
”Maaf belum bisa datang tepat saat hari ulang tahunnya (Blora, Red),” ujar Direktur Jawa Pos Radar Kudus Baehaqi saat memberikan karangan bunga sebagai ucapan selamat hari jadi Blora kepada Bupati Arief Rohman. Sebelum acara Radar Kudus Award dimulai, mereka sedang berbincang santai di ruang transit belakang pendapa. ”Kemarin saya mengikuti streaming acara salawatan Habib Bidin (salah satu rangkaian acara HUT, Red),” imbuh Baehaqi. ”Iya, memang ramai yang streaming. Sampai puluhan ribu,” sahut Arief.
Sekitar 10 menit berbincang, mereka beranjak ke pendapa. Memulai acara award. Tamu undangan dari Forkopimda Blora dan hadirin lain sudah bersiap di tempat duduk masing-masing.

Baehaqi melihat perkembangan pesat terjadi di kabupaten dengan 16 kecamatan ini. Kata dia, Blora awalnya dikenal sebagai daerah pinggir. Namun, kehadiran Bupati Arief Rohman dalam kursi pemerintahan mampu memberikan perkembangan yang dinilai luar biasa. Yakni reaktivasi Bandara Ngloram. Saat ini sudah beroperasi. Reaktivasi bandara diharapkan mampu menjadikan Blora sebagai sentra bagi kabupaten sekitar yang macu memicu pertumbuhan ekonomi.
”Ini tidak lagi mimpi. Sekarang Blora di tengah-tengah. Tidak lagi di pinggir,” katanya.Geliat itu sudah mulai tampak. Dengan gagasan sentra peternakan sapi seluas 300 hektare. Dengan konsep pengelolaan ternak dari hulu sampai hilir. Mulai produksi hingga pengolahan hasil ternak. Selain itu, Bupati juga mencanangkan Blora sebagai kota bunga yang bisa memicu Blora sebagai kota wisata.
Karena itulah, Jawa Pos Radar Kudus menilai Arief Rohman layak dianugerahi sebagai ”Kepala Daerah yang Berhasil Membangkitkan Ekonomi Kreatif melalui Reaktivasi Bandara Ngloram”.
Gencarnya pembangunan infrastruktur juga diiringi peningkatan sumber daya manusia. Melalui kiprah Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati dengan mengerahkan perangkat OPD untuk mendampingi desa-desa. Dalam rangka mempercepat perkembangan pendidikan, sosial budaya, dan ekonomi. ”Satu desa dua sarjana bukan mimpi lagi,” imbuh Baehaqi.
Tak hanya bupati dan wakil bupati, Jawa Pos Radar Kudus juga memberikan penghargaan kepada PT Gendis Multi Manis (GMM) Bulog sebagai BUMN yang memberdayakan tenaga kerja lokal. ”Perusahaan ini betul-betul memperhatikan daerah. Ikut mengangkat kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Baehaqi menegaskan, Jawa Pos Radar Kudus sebagai media tidak hanya bertugas menjadi kontrol sosial. Namun, juga bisa mengatakan yang baik itu baik. ”Di situlah berita Jawa Pos Radar Kudus menyajikan berita yang menginspirasi. Orang berprestasi harus diberi apresiasi,” jelasnya.
Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan ini. Reaktivasi Bandara Ngloram sudah diprogramkan jauh hari, saat ia masih menjadi wakil bupati. Menurutnya, kunci sebuah daerah agar dikunjungi orang luar harus ada sarana transportasi.
Pembangunan bandara merupakan peran serta dari semua pihak. Mulai pemkab, pemprov, hingga pemerintah pusat. ”Ini rasanya seperti mimpi,” katanya.
Setelah bandara, selanjutnya Kecamatan Cepu akan diusulkan sebagai kawasan ekonomi khusus migas. Juga berencana mendirikan pabrik pupuk. ”Ini sedang kami usulkan izin pembangunan pabrik pupuk di Cepu,” ujarnya.
Tak hanya acara Radar Kudus Award, kemarin Pemkab Blora juga memamerkan produk-produk kreatif. Ada alat-alat unik yang diciptakan putra-putri kota berslogan Mustika ini. Seperti alat penyaring air agar jernih, tempat sampah yang bisa menyulap menjadi pupuk, dan produk-produk lain. (lin)