BLORA – Kerusakan jalan kawasan hutan penghubung Balong – Kepoh, Kepoh – Karangtengah – Gejeg, Kecamatan Jati, telah ditinjau Bupati Blora Arief Rohman pada Jumat (12/5) lalu. Setelah itu, kerusakan jalan langsung ditangani. Penanganan darurat kerusakan jalan itu dilakukan dengan pengurukan grosok di beberapa titik jalan yang rusak parah agar lebih aman dilalui masyarakat.
Penanganan darurat dilakukan sejak Sabtu (13/5) lalu. Atau sehari setelah peninjauan Bupati. Sejumlah truk pengangkut grosok datang melakukan penggrosokan jalan yang rusak parah.
Kepala Desa Kepoh Sulawan mengungkapkan, pengurukan jalan dengan grosok dilakukan sebagai upaya tercepat untuk penanganan darurat. Sebab, jalan rusak di wilayah Balong – Kepoh, Kepoh – Karangtengah – Gejeg, hingga Kemadoh sudah sangat memprihatinkan.
Pihaknya mengaku belum tahu penggrosokan ini nanti akan menghabiskan berapa truk grosok. Karena ini bantuan dari Bupati yang memerintahkan langsung DPUPR untuk melakukan penanganan sementara kerusakan jalan di Kepoh, Kecamatan Jati.
“Penanganan yang tepat yaitu dengan penggrosokan (diberi grosok-red), karena untuk mempersingkat waktu. Yang nantinya akses jalan tersebut bisa segera dimanfaatkan warga untuk kegiatan ekonomi,” ucapnya.
Pihaknya berharap penggrosokan bisa terus dilakukan sampai Kepoh, Karangtengah dan Gejeg. Setelah itu pihaknya berharap Pemkab dapat dilanjutkan dengan pembetonan jalan.
“Semoga nanti dapat dibeton. Semoga dapat anggaran di APBD Perubahan 2023. Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Bupati yang telah hadir langsung ke Kepoh melihat kondisi infrastruktur di desa kami,” ungkapnya.

Terpisah, Bupati Blora Arief Rohman yang telah meninjau langsung kondisi kerusakan jalan kabupaten di kawasan hutan Desa Kepoh, Kecamatan Jati yang membelah hutan Perhutani KPH Randublatung, mengaku akan mengupayakan mencari anggaran agar pembangunan jangka panjangnya bisa dilakukan setelah menggrosok jalan rusak.
Sebelumnya, pihaknya mengungkapkan telah melaksanakan perbaikan dan pemadatan jalan ruas Kepoh – Gejeg – Kemadoh tahun lalu. Namun rusak kembali karena dilintasi truk truk bertonase berat pengangkut hasil tebangan kayu jati hutan Perhutani.
“Ada 138 desa se-Kabupaten Blora yang berada di dalam hutan seperti Desa Kepoh ini. Untuk membangun semua itu tidak mungkin APBD Kabupaten cukup. Sedangkan warga inginnya dibeton. Sehingga kami terus berupaya mencari sumber sumber anggaran lain di luar APBD Kabupaten untuk melanjutkan pembangunan jalan jalan yang masih rusak rusak,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan akan silahturahmi ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam waktu dekat. Salah satunya menyampaikan kondisi yang ada di daerah agar bisa dibantu untuk membangun infrastruktur daerah. “Kami juga akan berkomunikasi dengan pimpinan pusat Perum Perhutani, Kementerian PUPR, dan BUMN agar bisa sinergi. Mohon doa nya semoga hasilnya yang terbaik untuk Blora,” tambahnya.
Seperti diketahui, selama kepemimpinan Bupati Arief Rohman hingga 2022 lalu, pemkab telah menganggarkan pembangunan jalan hingga sekitar Rp 450 miliar. Termasuk dengan pinjaman bank daerah. Namun anggaran sebanyak itu belum bisa menyelesaikan kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Blora. Sehingga akan dilanjutkan di 2023 ini. Bupati Arief juga mengaku akan terus mencari sumber pembiayaan lain untuk menambah anggaran pembangunan infrastruktur. (cha/adv)