BLORA – Bupati Blora Arief Rohman meninjau air sungai Bengawan Solo yang tercemar di Desa Medalem, Keradenan, Blora, kemarin. Dia minta maaf kepada masyarakat, khususnya pelanggan PDAM karena operasi aliran PDAM sementara dihentikan akibat kejadian itu.
Bukti permintaan maaf itu ia langsung meninjau aliran sungai dan instalasi pengolahan air PDAM di wilayah Balun, Cepu. Bupati Arief sempat mengambil sampel air sungai dari beberapa lokasi yang berbeda. Rencananya air itu akan dikirim untuk diuji.
Diberitakan sebelumnya air di Sungai Bengawan Solo yang tercemar limbah ciu sejak pekan kemarin. Hal itu berdampak pada operasional PDAM Blora. Mereka menghentikan pasokan air untuk 12 ribu pelanggan. Tersebar di lima kecamatan. Yakni Cepu, Sambong, Jiken, Blora, dan Jepon.
”Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Blora dan pribadi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga masyarakat khususnya pelanggan PDAM. Di mana sumber air bakunya tercemar limbah pabrik di kawasan hulu sungai. Sehingga air yang dihasilkan tidak sesuai dengam harapan,” terangnya. (zen)
Reporter: Subekan
BLORA – Bupati Blora Arief Rohman meninjau air sungai Bengawan Solo yang tercemar di Desa Medalem, Keradenan, Blora, kemarin. Dia minta maaf kepada masyarakat, khususnya pelanggan PDAM karena operasi aliran PDAM sementara dihentikan akibat kejadian itu.
Bukti permintaan maaf itu ia langsung meninjau aliran sungai dan instalasi pengolahan air PDAM di wilayah Balun, Cepu. Bupati Arief sempat mengambil sampel air sungai dari beberapa lokasi yang berbeda. Rencananya air itu akan dikirim untuk diuji.
Diberitakan sebelumnya air di Sungai Bengawan Solo yang tercemar limbah ciu sejak pekan kemarin. Hal itu berdampak pada operasional PDAM Blora. Mereka menghentikan pasokan air untuk 12 ribu pelanggan. Tersebar di lima kecamatan. Yakni Cepu, Sambong, Jiken, Blora, dan Jepon.
”Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Blora dan pribadi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga masyarakat khususnya pelanggan PDAM. Di mana sumber air bakunya tercemar limbah pabrik di kawasan hulu sungai. Sehingga air yang dihasilkan tidak sesuai dengam harapan,” terangnya. (zen)
Reporter: Subekan