25.8 C
Kudus
Wednesday, March 22, 2023

Ambrol, Bendungan Karangtalun Blora Tak Kunjung Diperbaiki

BLORA – Sebagian sisi bendungan Karangtalun telah longsor sejak 2020 lalu. Namun hingga kini masih belum ada perbaikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Surat mengaku telah melaporkan kejadian itu kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.

”Kejadian sekitar tahun 2020, hal tersebut sudah kami laporkan ke BBWS Pemali Juana, kemungkinan masih dalam tahap kajian untuk pengusulan penganggaran perbaikannya,” jelas Surat kepada Jawa Pos Radar Kudus.


Dari pantauan wartawan koran ini, tampak sisi selatan bendungan sudah ambruk karena longsor. Menurut Surat, longsor diduga karena adanya rembesan air ke tanah. ”Kemungkinan ada rembesan aliran air tanah, sehingga menyebabkan tanah dasar menjadi lunak dan akhirnya menyebabkan tanah longsor,” jelasnya.

Anggaran perbaikan bendungan tersebut telah diusulkan BBWS Pemali Juwana untuk 2023. ”Anggaran untuk perbaikannya sudah diusulkan di tahun 2023 oleh BBWS Pemali Juana Semarang, kita doakan bersama semoga bisa terealisasi perbaikannya di tahun 2023,” harap Surat.

Baca Juga :  Pro-Kontra Warga Blora Sikapi Kenaikan Harga Pertamax

M Ayub Ikfan, Warga Desa Banjarejo mengaku mengetahui ambrolnya bendungan sejak lama. Dia mengaku belum pernah mengetahui adanya perbaikan bendungan yang terletak di jalan Banjarejo-Karangtalun itu.

”Sudah sejak lama. Kemungkinan longsor karena tidak ada besi yang dihubungkan ke bangunan besar di sebelah timur sisi longsor,” ucap Ayub.

Selain itu, tidak adanya pohon yang menahan tanah agar tidak longsor menurutnya menjadi salah satu penyebabnya. ”Dulu pernah ada beberapa pohon jati yang ada di sempadan sungai, tapi sudah ditebangi,” jelasnya.

Dia berharap, sisi bendungan yang longsor itu segera diperbaiki, sebelum longsoran merembet ke sisi lain. ”Sebab dulu pernah terjadi longsor yang cukup besar di situ. Bahkan beberapa sawah yang di sekitar sungai lusi juga ikut terkena,” jelas Ayub. (cha/ali)


BLORA – Sebagian sisi bendungan Karangtalun telah longsor sejak 2020 lalu. Namun hingga kini masih belum ada perbaikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Blora melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Surat mengaku telah melaporkan kejadian itu kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana.

”Kejadian sekitar tahun 2020, hal tersebut sudah kami laporkan ke BBWS Pemali Juana, kemungkinan masih dalam tahap kajian untuk pengusulan penganggaran perbaikannya,” jelas Surat kepada Jawa Pos Radar Kudus.

Dari pantauan wartawan koran ini, tampak sisi selatan bendungan sudah ambruk karena longsor. Menurut Surat, longsor diduga karena adanya rembesan air ke tanah. ”Kemungkinan ada rembesan aliran air tanah, sehingga menyebabkan tanah dasar menjadi lunak dan akhirnya menyebabkan tanah longsor,” jelasnya.

Anggaran perbaikan bendungan tersebut telah diusulkan BBWS Pemali Juwana untuk 2023. ”Anggaran untuk perbaikannya sudah diusulkan di tahun 2023 oleh BBWS Pemali Juana Semarang, kita doakan bersama semoga bisa terealisasi perbaikannya di tahun 2023,” harap Surat.

Baca Juga :  Peringati Dua Tahun Kepemimpinan Bupati Arief dan Wabup Tri Yuli, Pemkab Blora Gelar Tasyakuran Sederhana

M Ayub Ikfan, Warga Desa Banjarejo mengaku mengetahui ambrolnya bendungan sejak lama. Dia mengaku belum pernah mengetahui adanya perbaikan bendungan yang terletak di jalan Banjarejo-Karangtalun itu.

”Sudah sejak lama. Kemungkinan longsor karena tidak ada besi yang dihubungkan ke bangunan besar di sebelah timur sisi longsor,” ucap Ayub.

Selain itu, tidak adanya pohon yang menahan tanah agar tidak longsor menurutnya menjadi salah satu penyebabnya. ”Dulu pernah ada beberapa pohon jati yang ada di sempadan sungai, tapi sudah ditebangi,” jelasnya.

Dia berharap, sisi bendungan yang longsor itu segera diperbaiki, sebelum longsoran merembet ke sisi lain. ”Sebab dulu pernah terjadi longsor yang cukup besar di situ. Bahkan beberapa sawah yang di sekitar sungai lusi juga ikut terkena,” jelas Ayub. (cha/ali)


Most Read

Artikel Terbaru