NASIB mujur dialami Sri (nama samaran) setelah dicerai suaminya Tarjo (bukan nama sebenarnya). Ia mendapatkan duda yang tajir dan alim.
Sebelumnya, Sri menjalin hubungan pernikahan dengan mantan suaminya sudah 10 tahun. Namun, hubunganya tersebut belum dikarunai buah hati.
Dipicu faktor tersebut, Tarjo kurang sabar menyikapi keadaan. Ia sering mencaci maki Sri. Nada keras sering keluar dari mulutnya.
Puncak kemarahan itu, akhirnya meluap. Tarjo yang kurang sabar main tangan terhadap istrinya itu. Sri sering terkena serangan empuk pada bagian tubuhnya.
Melihat kondisi itu, Sri kian tidak tahan. Dia akhirnya menggugat cerai suaminya tersebut. Suaminya mengabulkan. Dan pisahlah mereka.
Berjalannya waktu, ia yang menjanda dikenalkan oleh saudaranya dengan seorang duda. Kebetulan mereka berdua saling cocok. Akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Singkat cerita, selama menikah kehidupan pasangan tersebut berjalan ayem, tentram, dan bahagia. Rezekinya juga mengalir deras. Bahkan, suami Sri mampu memberangkat haji mertuanya. Dia pun juga ikut berangkat haji bersama keluarganya. (gal/lin)
Reporter: Galih Erlambang Wiradinata
NASIB mujur dialami Sri (nama samaran) setelah dicerai suaminya Tarjo (bukan nama sebenarnya). Ia mendapatkan duda yang tajir dan alim.
Sebelumnya, Sri menjalin hubungan pernikahan dengan mantan suaminya sudah 10 tahun. Namun, hubunganya tersebut belum dikarunai buah hati.
Dipicu faktor tersebut, Tarjo kurang sabar menyikapi keadaan. Ia sering mencaci maki Sri. Nada keras sering keluar dari mulutnya.
Puncak kemarahan itu, akhirnya meluap. Tarjo yang kurang sabar main tangan terhadap istrinya itu. Sri sering terkena serangan empuk pada bagian tubuhnya.
Melihat kondisi itu, Sri kian tidak tahan. Dia akhirnya menggugat cerai suaminya tersebut. Suaminya mengabulkan. Dan pisahlah mereka.
Berjalannya waktu, ia yang menjanda dikenalkan oleh saudaranya dengan seorang duda. Kebetulan mereka berdua saling cocok. Akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Singkat cerita, selama menikah kehidupan pasangan tersebut berjalan ayem, tentram, dan bahagia. Rezekinya juga mengalir deras. Bahkan, suami Sri mampu memberangkat haji mertuanya. Dia pun juga ikut berangkat haji bersama keluarganya. (gal/lin)
Reporter: Galih Erlambang Wiradinata