REMBANG – Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Wakil Bupati Muhammad Hanies Cholil Barro telah mendorong para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk merancang berbagai inovasi. Saat ini sudah ada berbagai sistem yang telah diluncurkan. Bupati dan Wakil Bupati pun memberikan apresiasi terhadap inovasi yang digagas jajarannya. Beberapa waktu lalu, beberapa terobosan diberikan penghargaan.
Pada 2022, ada10 pemenang yang berhak atas penghargaan inovasi daerah Kategori Perangkat Daerah Terinovatif.
Diantaranya inovasi dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) dengan program KOTA KAWIS – yang merupakan program Konseling Nasehat Perkawinan dan Dispensasi Nikah. Kemudian ada Desa Mojowarno, Kaliori dengan inovasi Pakde Mono (Pelayanan Mandiri Desa Mojowarno), Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM dengan inovasi Terasa Lur (pelayanan tera/tera ulang ke desa dan kelurahan), dan sejumlah inovasi lain.
Bupati telah menekankan soal Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Pemkab Rembang sedang bertransformasi ke arah itu. Diharapkan, melalui sistem tersebut bisa menekan efektivitas anggaran maupun SDM yang terukur dan transparan.
Dorongan bupati dan wakil bupati untuk menggenjot inovasi ini pun disambut antusias oleh para OPD. Seperti yang dilaksanakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Rembang. Baru-baru ini, telah menggagas Inovasi pelayanan mudah untuk masyarakat.
Kepala Dindukcapil Rembang Suparmin menyampaikan, instansinya sudah memiliki sistem terintegrasi untuk pembuatan dokumen kependudukan. Seperti ketika ada yang melahirkan di rumah sakit, bisa langsung mendapatkan tiga dokumen. Yakni akta kelahiran, akta baru, dan Kartu Identitas Anak (KIA).
Demikian juga untuk pengantin baru. Langsung bisa mendapat KTP dengan status baru dan Kartu Keluarga (KK). “Lebih cepat, untuk pelayanan kami yang di MPP bisa sehari sudah jadi,” katanya.
Ia berharap di tahun kedua Bupati dan Wakil Bupati menjabat ini, bisa lebih baik. “Harapan saya sama dengan masyarakat,” katanya.
OPD lain yang juga melaksanakan inovasi adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades), yang diberi nama Bumdesma si Kompak, yang menitik beratkan pada transparansi, keberpihakan kepada warga kurang mampu, dan kesetaraan gender.
Kepala Dinpermades Slamet Haryanto melihat Bupati dan Wakil Bupati merupakan pemimpin yang merakyat dan memperhatikan masyarakat. “Harapan dua tahun ke depan, semoga pencapaian tujuan dari Rembang Gemilang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang ada di kabupaten Rembang,” ungkapnya.
Upaya untuk menyejahterakan masyarakat juga akan dilakukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Rembang. Menurut Kepala Dintanpan Agus Iwan, sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Eksistensi ini merupakan tantangan bagi petani, swasta, akademisi dan pemerintah untuk menjadikan pertanian tetap sebagai unggulan melalui sinergi dan inovasi,” jelasnya.
Baru-baru ini, saat panen raya di Desa Sidomulyo, Kaliori Bupati telah dicoba mesin teknologi pertanian dengan drone pemupukan. Keunggulannya pemupukan bisa merata dan tepat sasaran. Dengan lahan satu hektare sudah bisa memupuk dalam waktu sekitar satu jam. (vah/ali/adv)